Last updated on May 23
Contents
- 1 Sejarah Singkat QRIS dan Tujuan Awalnya
- 2 Dampak QRIS Terhadap UMKM dan Inklusi Keuangan di Indonesia
- 3 QRIS Gak Cuma Lokal, Tapi Udah Go Internasional
- 4 Seberapa Sukses QRIS di Mata Dunia?
- 5 Amerika Merhatiin QRIS? Kok Bisa Bikin Mereka Resah?
- 6 Antara QRIS dan Digital Marketing Berbasis Data Transaksi
- 7 Kesimpulan — QRIS Itu Lebih dari Sekadar Alat Bayar
Buka Dompet, Lihat QR — Pernah Kepikiran Sejauh Apa QRIS Bekerja?
Gak terasa ya, sekarang beli cilok aja bisa pakai QRIS. Bahkan warung kopi pinggir jalan udah siapin kode QR di meja. Tapi, pernah kepikiran gak, seberapa jauh sih dampak QRIS ini? Cuma buat bayar jajan? Atau ada cerita besar di balik kotak hitam-putih itu?
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) udah kayak temen nongkrong baru di era cashless. Tapi ternyata, perannya gak sesederhana buat bayar doang. Yuk kita ngobrolin bareng, sambil ngopi santai, soal sejarah QRIS di Indonesia dan tujuan awalnya, sampai gimana dia bisa nyambung ke dunia digital marketing berbasis data transaksi dan bahkan bikin Amerika Serikat agak was-was.
Sejarah Singkat QRIS dan Tujuan Awalnya
Semuanya berawal di tahun 2019, waktu Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia meluncurkan QRIS sebagai standar nasional pembayaran QR. Tujuannya simpel: satukan semua metode QR dalam satu kode aja. Gak perlu lagi ribet punya lima aplikasi beda buat lima kode pembayaran yang beda juga.
Tujuan awalnya?
-
Mendorong efisiensi sistem pembayaran
-
Mendukung inklusi keuangan
-
Bikin UMKM makin melek digital
-
Menyatukan ekosistem pembayaran digital
“QRIS bukan cuma alat bayar. Dia pintu masuk ke ekosistem keuangan digital.” — kutipan yang makin relevan di 2025 ini.
Dampak QRIS Terhadap UMKM dan Inklusi Keuangan di Indonesia
Sekarang, yuk kita masuk ke pengaruhnya di dalam negeri.
UMKM Melek Digital = Daya Saing Naik
Dengan QRIS, pelaku UMKM gak perlu modal besar buat “go digital”. Cukup punya HP dan koneksi internet, udah bisa terima pembayaran non-tunai.
Manfaat langsungnya:
-
Transaksi tercatat otomatis (bisa dianalisis)
-
Gampang urus pinjaman atau akses ke fintech
-
Nambah kredibilitas usaha
Menurut data Bank Indonesia, lebih dari 30 juta UMKM sudah bergabung ke QRIS per 2024. Ini bukan angka kecil. Artinya, makin banyak usaha kecil yang bisa bersaing secara digital.
“Yang penting sekarang bukan modal gede, tapi bisa dibayar lewat QR.”
Inklusi Keuangan Jadi Nyata
QRIS berhasil masuk ke pasar-pasar tradisional, pedagang kaki lima, bahkan tukang parkir. Hal ini ngebantu banyak masyarakat yang sebelumnya gak punya akses ke perbankan formal jadi ikut merasakan manfaat sistem keuangan digital.
QRIS Gak Cuma Lokal, Tapi Udah Go Internasional
Kerja Sama QRIS Lintas Negara Asia Tenggara
Tahu gak, QRIS udah bisa dipakai di luar negeri?
Sejak 2023, QRIS udah kerja sama lintas negara, mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura, sampai Filipina. Jadi, traveler dari Indonesia bisa jajan di Bangkok cukup scan QR aja.
Manfaat kerja sama lintas negara ini:
-
Memudahkan transaksi wisatawan
-
Dorong pariwisata dan ekspor UMKM
-
Mempercepat konektivitas ekonomi regional
“QRIS bikin jajan di luar negeri semudah belanja di minimarket depan rumah.”
Baca selengkapnya di artikel berikut: QRIS Kini Sudah Bisa Digunakan di Beberapa Negara ASEAN, Di Mana Saja?
Seberapa Sukses QRIS di Mata Dunia?
QRIS masuk kategori inovasi strategis yang cepat menyebar. Negara-negara lain, terutama di Asia dan Afrika, mulai melirik model yang mirip QRIS karena terbukti inklusif dan adaptif.
Dibandingkan Negara Lain
Kalau di luar negeri, sistem QR payment biasanya masih terpecah-pecah antar penyedia. Contohnya di Amerika atau Eropa, mereka masih bergantung pada kartu kredit atau dompet digital terpisah.
QRIS justru sukses karena:
-
Terstandarisasi
-
Cepat diadopsi
-
Dukungan pemerintah & industri
Amerika Merhatiin QRIS? Kok Bisa Bikin Mereka Resah?
Sebenarnya, QRIS bukan “ancaman langsung”, tapi ini bisa jadi sinyal perubahan arah ekonomi digital global.
Kenapa Bisa Bikin Amerika Waspada?
Amerika punya dominasi kuat lewat Visa, Mastercard, dan sistem SWIFT. Tapi sistem seperti QRIS:
-
Gak butuh kartu kredit
-
Gak lewat sistem perbankan barat
-
Bisa mempercepat transaksi antar negara berkembang
Kalau sistem kayak QRIS makin masif diadopsi dan menghubungkan banyak negara Asia, bisa-bisa center of payment power bergeser dari Barat ke Asia.
“QRIS kecil-kecil, tapi kalau satu Asia pakai? Efeknya global.”
Antara QRIS dan Digital Marketing Berbasis Data Transaksi
Nah, ini bagian yang gak kalah penting, khususnya buat kamu yang main di dunia digital marketing.
Transaksi = Data = Strategi
Setiap transaksi lewat QRIS meninggalkan jejak data. Ini bisa dianalisis untuk:
-
Mengetahui pola belanja pelanggan
-
Mengukur efektivitas promosi
-
Segmentasi pasar berdasarkan lokasi atau waktu belanja
Kalau kamu marketer, QRIS bisa jadi “mining tools” buat ngembangin strategi promosi yang lebih tepat sasaran.
Contoh Nyata
Misalnya, kamu punya bisnis minuman dan 70% transaksi QRIS masuk di jam 16.00-18.00. Artinya? Kamu bisa bikin promo khusus jam sore buat boosting penjualan.
“Di era digital, data transaksi lebih berharga dari diskon.”
Baca Juga: "Statistik Menarik Industri Digital di Indonesia Tahun 2025"
Kesimpulan — QRIS Itu Lebih dari Sekadar Alat Bayar
QRIS bukan sekadar alat buat bayar jajan. Dia adalah jembatan:
-
Dari analog ke digital
-
Dari lokal ke global
-
Dari transaksi ke strategi
Mulai dari sejarah QRIS di Indonesia dan tujuan awalnya, dampaknya terhadap UMKM dan inklusi keuangan Indonesia, sampai kerja sama lintas Asia Tenggara, dan hubungannya dengan digital marketing berbasis data transaksi, semuanya menunjukkan satu hal:
QRIS adalah bagian dari masa depan ekonomi digital. Dan kita semua, mau gak mau, udah jadi bagiannya.