Mencoba Memahami Programmatic Buying

Last updated on December 8

Secara global, diprediksi penggunaan budget media buying melalui platform programmatic buying akan meningkat menjadi 46% dari yang sebelumnya 38% di tahun 2014.

Dapat dipahami jika advertiser semakin memilih platform programmatic buying karena kemampuan platform tersebut dalam menjangkau profil pemirsa sesuai dengan target market produk masing-masing. Hal tersebut yang pada akhirnya dipercaya akan menghasilkan conversion rate yang optimum.

Bagi yang telah terbiasa melakukan media buying pastinya pernah mengalami kesulitan memilih publisher yang sesuai dengan profil target market dari brand atau produk yang diwakili. Setiap publisher memang memiliki karakter content dan layout yang dapat digunakan untuk melakukan profiling, namun hal tersebut tidak selalu menjamin profile visitor  yang sesuai.

Seorang pria, misalnya, dapat saja mengunjungi sebuah portal kecantikan karena ingin membelikan sebuah produk kecantikan bagi istri atau anaknya. Dalam kasus semacam itu, profil pengunjung menjadi tidak sesuai dengan profil portal yang dikunjungi. Disinilah programmatic buying menjadi solusi.

Dalam programmatic buying, profil publisher tidak lagi relevan karena iklan kita hanya akan muncul jika visitor memiliki profil yang sesuai. Jadi jika Anda memiliki profil yang sesuai dengan target market dari suatu produk, iklan produk tersebut akan muncul walaupun Anda mengunjungi website publisher yang memiliki profil yang berbeda.

Apakah programmatic buying menjadi the ultimate solution? Terlalu dini untuk mengambil kesimpulan semacam itu. Namun memang saat ini platform tersebut merupakan pilihan yang sangat layak untuk dipertimbangkan.

Recent Post

Krisno Wisnuadi Written by:

A seasoned digital practitioner with more than 12 years of progressive experiences in the Creative and Digital industry, serving as Designer, Game Designer /Programmer, Web Analyst, Project Manager, Creative Development Manager, Head of Online Services, and Managing Director.