Last updated on November 24
Email Marketing adalah hal yang sering kita terima di era digital ini. bisa dihitung berapa banyak email junk yang anda terima setiap harinya? Satu… dua…? Atau sepuluh? Seratus ? (ini rada lebay sih…). Sebagian orang menganggap bahwa email marketing sudah ketinggalan jaman, sementara sebagian lainnya melihat bahwa email sudah sedemikian dipenuhinya oleh junk mail sehingga tidak layak untuk mendapat perhatian lebih.
Namun statistik berbicara bahwa 70% pengguna internet masih melihat bahwa metode promosi melalui email masih efektif.
Terlepas dari banyaknya junkmail yang kita terima setiap hari, email semakin mendominasi cara kita berkomunikasi dengan klien atau rekan kerja. Setiap senin kita pasti menyempatkan diri untuk membaca atau paling tidak mensortir email yang masuk selama akhir pekan. Kita akan menyampaikan laporan ke klien, atasan, atau mengirimkan perintah kerja ke bawahan, teguran, melalui email. Saat melakukan transaksi di internet, kita akan menunggu email konfirmasi dan akan merasa ada yang salah, – dan biasanya memang benar -, apabila kita tidak kunjung mendapatkan email konfrmasi tersebut.
Bahkan sekarang email sudah memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Artinya kita bisa mengirimkan perjanjian, dan/atau persetujuan, melalui email dan itu sudah cukup untuk dijadikan landasan hokum selama mendapat balasan dari pihak yang menerima email.
Jadi masih menganggap bahwa promosi melalui email sudah tidak efektif?