Cara Membuat Artikel Menggunakan ChatGPT dan Membuatnya Terlihat Natural

Last updated on March 29

Saat ini, ChatGPT jadi salah satu alat favorit buat bikin artikel dengan cepat. Tapi, ada satu tantangan besar: gimana caranya biar artikel yang dibuat nggak kelihatan kayak hasil AI? Nah, di artikel ini, kita bakal bahas gimana cara memanfaatkan ChatGPT buat bikin artikel yang berkualitas dan tetap terdengar natural.

1. Manfaat Menggunakan ChatGPT untuk Menulis Artikel

Sebelum masuk ke trik supaya tulisan nggak kelihatan seperti AI, kita bahas dulu kenapa ChatGPT itu berguna banget buat penulis:

  • Hemat waktu: Bisa bikin draft dalam hitungan menit.
  • Inspirasi tanpa batas: Kalau lagi buntu ide, ChatGPT bisa kasih banyak opsi.
  • Bantu riset cepat: Daripada baca banyak sumber, kita bisa dapat rangkuman instan.
  • Menyesuaikan gaya tulisan: Bisa dibuat formal, kasual, atau bahkan humoris.
  • Mengatasi writer’s block: Kadang otak terasa buntu dan nggak ada ide. Dengan ChatGPT, setidaknya kita punya titik awal untuk dikembangkan lebih lanjut.
  • Multibahasa: Bisa menulis dalam berbagai bahasa, berguna buat yang butuh konten global.
  • Menyesuaikan panjang artikel: Bisa bikin artikel panjang atau pendek sesuai kebutuhan.

Tapi, ada satu kekurangan besar: tulisan AI sering terasa kaku, terlalu rapi, atau bahkan terlalu “pintar” sampai nggak terasa alami. Makanya, kita butuh trik khusus.

 

 

2. Cara Agar Tulisan Tidak Terbaca Seperti AI

a. Gunakan Gaya Bahasa yang Natural

Salah satu ciri tulisan AI adalah terlalu baku dan kaku. Coba bandingkan:

Tulisan AI: “Dalam era digital, banyak individu memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menghasilkan konten.”

Tulisan Manusia: “Sekarang, banyak orang pakai AI buat nulis artikel.”

Beda, kan? Untuk bikin tulisan lebih natural, gunakan:

  • Kalimat pendek dan santai.
  • Kata-kata yang sering dipakai sehari-hari.
  • Slang atau ekspresi khas (kayak “gue,” “nih,” “loh”).
  • Jangan terlalu banyak kata-kata akademis atau teknis kecuali memang diperlukan.

b. Tambahkan Sentuhan Pribadi

ChatGPT nulis berdasarkan pola data yang ada. Tapi manusia punya pengalaman pribadi. Misalnya, tambahkan cerita pengalaman:

“Sebelum pakai ChatGPT, gue butuh waktu berjam-jam buat nulis satu artikel. Tapi setelah nyoba, ternyata bisa bikin draft dalam 10 menit. Walaupun gitu, tetap ada PR buat ngedit biar nggak berasa kayak robot.”

Dengan menambahkan pengalaman pribadi, tulisan jadi lebih hidup dan relatable.

Selain itu, cerita pengalaman bisa menambah nilai unik dalam tulisan. Misalnya, kalau menulis tentang cara memasak, tambahkan pengalaman saat pertama kali mencoba resep tersebut.

c. Campurkan Humor atau Opini

Tulisan AI cenderung netral. Biar nggak kelihatan robotik, tambahin humor atau opini:

“Kalau ChatGPT bisa nulis artikel secepat ini, kapan nih AI bisa gantiin kerjaan bikin kopi juga?”

Atau:

“Menurut gue, ChatGPT itu kayak asisten yang pintar tapi butuh supervisi. Nggak bisa dilepas sendiri.”

Dengan begini, tulisan lebih terasa “manusiawi.”

d. Ubah Struktur dan Susun Ulang Paragraf

Tulisan dari AI biasanya terlalu lurus dan rapi. Coba acak ulang paragraf, atau tambahkan transisi yang lebih alami. Misalnya, tambahkan kata seperti:

  • “Jadi begini…”
  • “Anyway, balik ke topik…”
  • “Nah, yang ini penting banget…”

Dengan cara ini, tulisan lebih terasa seperti hasil pikiran manusia yang mengalir, bukan sekadar hasil copy-paste dari mesin.

Selain itu, jangan ragu untuk menambahkan pertanyaan retoris seperti:

  • “Pernah nggak sih ngalamin writer’s block?”
  • “Kira-kira, kalau ChatGPT bisa mikir sendiri, apa yang bakal dia tulis?”

e. Gunakan Sinonim yang Lebih Beragam

ChatGPT kadang sering mengulang kata yang sama. Kalau nemu kata yang terasa terlalu sering muncul, ganti dengan sinonim atau variasi lain. Misalnya:

  • “Penting” bisa diganti dengan “krusial”, “vital”, atau “gawat” (tergantung konteks).
  • “Menarik” bisa jadi “seru”, “unik”, atau “greget”.

Hal kecil ini bisa bikin tulisan lebih variatif dan enak dibaca.

f. Gunakan Tools Paraphrasing Seperti Quillbot

Quillbot adalah salah satu alat terbaik buat memparafrase tulisan agar terdengar lebih alami. Kita bisa memasukkan teks yang dihasilkan oleh ChatGPT, lalu Quillbot akan menyusunnya ulang dengan kata-kata yang lebih variatif. Beberapa manfaat menggunakan Quillbot:

  • Menghindari kalimat terlalu robotik: Quillbot bisa membuat variasi kalimat yang lebih natural.
  • Memperkaya kosakata: Dengan beberapa mode pilihan, kita bisa menyesuaikan gaya tulisan agar lebih bervariasi.
  • Mengurangi repetisi: Kadang AI mengulang kata yang sama berkali-kali, dan Quillbot bisa membantu menggantinya dengan sinonim yang lebih kreatif.

Tapi tetap, setelah menggunakan Quillbot, pastikan kita membaca ulang dan menyesuaikan agar tetap sesuai dengan gaya tulisan pribadi.

 

Baca Juga: "7 Alternatif Chat GPT Terbaik Lengkap dengan Review"

 

3. Proses Cek Menggunakan Tools Deteksi AI

Beberapa tools yang bisa digunakan untuk mendeteksi tulisan AI antara lain:

  • GPTZero – Dapat mendeteksi seberapa besar kemungkinan suatu teks dibuat oleh AI dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.
  • Copyleaks AI Content Detector – Alat ini memberikan skor probabilitas AI dalam suatu teks dan menyoroti bagian yang terdeteksi sebagai buatan AI.
  • Writer.com AI Content Detector – Selain mendeteksi AI, alat ini juga memberikan rekomendasi untuk mengedit teks agar lebih alami.
  • Originality.ai – Biasanya digunakan oleh content writer dan penerbit untuk mengecek keaslian tulisan dan memastikan tidak ada jejak AI.

Cara Menggunakan Tools Deteksi AI dengan Efektif

  1. Copy-paste teks artikel ke dalam tools yang ingin digunakan.
  2. Periksa hasil analisis, apakah ada bagian yang terdeteksi sebagai buatan AI.
  3. Identifikasi bagian yang perlu diubah, biasanya bagian yang terlalu formal, repetitif, atau terlalu sempurna.
  4. Lakukan revisi manual, dengan menambahkan ekspresi, opini, atau sedikit kesalahan manusiawi agar lebih natural.
  5. Ulangi proses cek, sampai teks benar-benar lolos dari deteksi AI atau setidaknya tampak lebih manusiawi.

Dengan menggunakan tools ini secara rutin, kita bisa memastikan tulisan yang dihasilkan tetap otentik dan natural.

Pakai ChatGPT buat nulis artikel itu sah-sah aja, bahkan bisa bikin kerjaan lebih cepat. Tapi, biar nggak ketahuan kalau itu hasil AI, kita harus edit dan kasih sentuhan manusiawi. Selalu cek artikel menggunakan tools deteksi AI untuk memastikan tulisan benar-benar sudah natural.

Jadi, buat yang mau pake ChatGPT buat nulis, jangan lupa: AI itu cuma alat. Sentuhan manusianya tetap harus ada biar tulisan nggak terasa datar dan generik. Selamat menulis!

Recent Post

Krisno Wisnuadi Written by:

A seasoned digital practitioner with more than 12 years of progressive experiences in the Creative and Digital industry, serving as Designer, Game Designer /Programmer, Web Analyst, Project Manager, Creative Development Manager, Head of Online Services, and Managing Director.