Last updated on September 17
Belanja Online Sekarang Gak Cuma Scroll-Scroll Doang
Pernah gak sih lo lagi scroll marketplace, terus bingung nyari kata kunci buat produk yang lo mau? Kadang ribet banget deskripsinya: “sepatu putih low-cut sol tebal aesthetic”… duh panjang amat! 😅 Nah, sekarang ada yang namanya Visual Search, tinggal upload foto aja dan langsung ketemu produk mirip. Simpel kan?
Belum lagi kalau lagi mager ngetik, tinggal bilang: “Ok Google, cari kemeja oversize warna biru”, langsung keluar deh hasilnya. Itu yang disebut Voice Search.
Dan buat lo yang suka belanja online tapi masih ragu, sekarang ada teknologi AR Commerce. Lo bisa coba dulu barangnya lewat kamera HP, misalnya cek sofa cocok apa enggak di ruang tamu, atau cobain shade lipstik langsung di wajah.
“Belanja online sekarang gak cuma klik, tapi juga ngomong dan lihat.”
Pertanyaannya, ini semua cuma gimmick marketing biar keren-kerenan aja, atau emang bakal jadi masa depan e-commerce? Yuk, kita bedah pelan-pelan biar lebih jelas.
Contents
- 1 Apa Itu Visual Search, Voice Search, dan AR Commerce?
- 2 Kenapa Teknologi Ini Lagi Ramai Banget?
- 3 Manfaat Visual Search Buat E-Commerce
- 4 Voice Search: Dari Asisten Virtual ke Alat Belanja
- 5 AR Commerce: Coba Dulu Baru Beli
- 6 Tantangan & Hambatan Teknologi Ini
- 7 Masa Depan: Gimmick atau Real Deal?
- 8 Kaitan dengan Jasa SEO: Kenapa Penting Banget?
- 9 Kesimpulan: Jalan Menuju Masa Depan Belanja Online
Apa Itu Visual Search, Voice Search, dan AR Commerce?
Biar gak bingung, kita bahas satu-satu:
-
Visual Search → Lo nyari produk pakai gambar atau foto, bukan kata kunci. Contoh: lo foto sneakers temen lo, upload ke marketplace, langsung muncul sneakers serupa.
-
Voice Search → Cari info atau produk pakai suara. Kayak ngobrol sama Siri, Alexa, atau Google Assistant.
-
AR Commerce → Belanja pakai teknologi Augmented Reality. Jadi lo bisa lihat dulu produk di dunia nyata lewat kamera HP. Misalnya, IKEA kasih fitur buat lihat gimana furnitur bakal keliatan di rumah lo.
Semua ini intinya bikin pengalaman belanja jadi lebih cepat, gampang, dan interaktif.
Kenapa Teknologi Ini Lagi Ramai Banget?
Jawaban simpelnya: karena kita semua berubah cara konsumsi informasi.
-
Generasi Z dan Millennial gak mau ribet, maunya cepat.
-
Smartphone makin canggih: kamera bagus, mic sensitif, AI makin pinter.
-
Platform global kayak Google, Pinterest, sama Shopify udah ngebuka jalan.
Menurut laporan Google Trends, penggunaan Voice Search terus naik tiap tahunnya. Bahkan Gartner bilang, dalam beberapa tahun ke depan, lebih dari 30% pencarian online bakal berbasis suara.
“Teknologi jadi rame bukan karena keren, tapi karena dipakai banyak orang.”
Manfaat Visual Search Buat E-Commerce
Lo pasti pernah nemu produk yang pengen dibeli, tapi bingung nyebutinnya gimana. Nah, Visual Search ngilangin masalah itu.
🔍 Manfaat utamanya:
-
Cari lebih cepat: tinggal foto atau screenshot.
-
Cocok buat fashion, furnitur, lifestyle → kategori produk yang sangat visual.
-
Meningkatkan konversi karena orang langsung nemuin produk yang mirip sama yang dia pengen.
Buat bisnis, ini juga relate banget sama jasa SEO. Kenapa? Karena gambar dan metadata harus dioptimasi biar produk muncul di hasil Visual Search. Gak cuma keyword teks, tapi juga alt text, struktur gambar, dan kualitas foto jadi penting banget.
Voice Search: Dari Asisten Virtual ke Alat Belanja
Dulu, voice assistant kayaknya cuma gimmick. Tapi sekarang, orang makin nyaman ngomong sama HP.
📱 Kenapa penting?
-
Voice search biasanya pake long-tail keyword. Contoh:
-
Ketik: “sepatu putih wanita”
-
Ngomong: “sepatu putih wanita buat jalan santai yang awet dipakai lama”
-
-
Lebih natural, kayak lagi ngobrol.
-
Cocok banget buat info cepat: jam buka toko, lokasi terdekat, atau rekomendasi produk.
Buat bisnis online, ini artinya strategi SEO harus adaptif. Konten harus lebih conversational, bukan kaku. Jadi, bikin FAQ yang mirip bahasa sehari-hari itu wajib hukumnya.
“Voice search bikin mesin pencari jadi lebih manusiawi.”
AR Commerce: Coba Dulu Baru Beli
Nah ini yang paling seru. Kalau dulu belanja online suka deg-degan: takut ukurannya salah, warnanya beda, atau gak cocok sama ruangan. Dengan AR Commerce, semua bisa dites dulu.
💡 Contoh real:
-
IKEA: coba furnitur langsung di ruang tamu.
-
Sephora: coba lipstik atau makeup virtual.
-
Nike: scan kaki buat dapetin ukuran sepatu yang paling pas.
Hasilnya? Orang jadi lebih percaya buat beli. Tingkat retur berkurang, dan brand dapet reputasi positif. Buat brand lokal, coba fitur kayak gini bisa jadi pembeda dari kompetitor.
Tantangan & Hambatan Teknologi Ini
Tentu gak semua mulus. Ada beberapa hambatan:
-
Biaya tinggi → bikin AR butuh investasi gede.
-
Tidak semua konsumen paham → butuh edukasi pasar.
-
Keterbatasan device → gak semua HP punya fitur AR canggih.
Tapi biasanya, teknologi baru selalu gitu: mahal di awal, lama-lama jadi mainstream. Ingat dulu smartphone harganya fantastis, sekarang udah dipegang semua orang.
Masa Depan: Gimmick atau Real Deal?
Oke, kita sampai di pertanyaan inti. Apakah semua ini cuma gimmick? Jawabannya: enggak.
Visual Search, Voice Search, dan AR Commerce lagi jadi pilar penting strategi e-commerce global. Menurut Shopify, brand yang mengadopsi AR di toko online mereka punya konversi 94% lebih tinggi dibanding yang enggak.
Buat bisnis, adaptasi ini bisa jadi senjata marketing jangka panjang.
“Mereka yang cepat adaptasi, bakal lebih cepat dapet hati konsumen.”
Kaitan dengan Jasa SEO: Kenapa Penting Banget?
Semua teknologi ini punya kaitan erat sama SEO.
-
Visual Search → optimasi gambar & metadata biar produk nongol.
-
Voice Search → konten harus conversational & pakai long-tail keyword.
-
AR Commerce → SEO bisa bantu traffic organik ke halaman produk dengan fitur AR.
Jadi, jasa SEO bukan cuma soal keyword ranking, tapi juga strategi omnichannel biar brand tetap relevan di tengah perubahan teknologi.
"Baca Juga: Strategi Video Pendek 2025: Bikin Viral & Closing"
Kesimpulan: Jalan Menuju Masa Depan Belanja Online
Visual Search, Voice Search, dan AR Commerce jelas bukan sekadar gimmick. Mereka adalah bagian dari transformasi belanja online yang:
-
Lebih cepat (Visual Search)
-
Kerasa natural (Voice Search)
-
Sangat interaktif (AR Commerce)
Buat bisnis, ini saatnya belajar dan adaptasi. Karena di era digital, yang gak siap berubah bisa ketinggalan jauh.