Last updated on April 13
SEO adalah investasi jangka panjang yang bisa mendatangkan trafik organik secara konsisten jika dilakukan dengan benar. Namun banyak bisnis yang bertanya-tanya, bagaimana cara menghitung potensi trafik yang bisa didapat dari strategi SEO? Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara mengukur trafik dari SEO—baik trafik langsung maupun trafik tidak langsung.
Salah satu kesalahan umum dalam strategi SEO adalah hanya fokus pada peringkat kata kunci di Google, tanpa memperhitungkan potensi trafik yang sebenarnya.
Contents
- 1 Mengapa Perlu Menghitung Trafik dari SEO?
- 1.1 1. Menghitung Trafik dari Keyword Utama
- 1.2 2. Menghitung Trafik dari Keyword Turunan
- 1.3 3. Menghitung Trafik Tidak Langsung (Indirect Traffic)
- 1.4 4. Mengukur Kenaikan Trafik Secara Total
- 1.5 5. Trafik SEO vs. Trafik Non-SEO
- 1.6 6. Menentukan Target Trafik SEO
- 1.7 7. Tools yang Membantu Analisis Trafik SEO
- 2 SEO Bukan Cuma Ranking, Tapi Trafik yang Nyata
Mengapa Perlu Menghitung Trafik dari SEO?
Salah satu kesalahan umum dalam strategi SEO adalah hanya fokus pada peringkat kata kunci di Google, tanpa memperhitungkan potensi trafik yang sebenarnya. Padahal, tujuan utama dari SEO adalah mendatangkan pengunjung yang relevan ke website.
Dengan memahami cara menghitung potensi trafik dari SEO, kamu bisa:
- Menentukan ROI dari strategi SEO
- Menyusun prioritas keyword dan halaman yang dioptimasi
- Mengukur efektivitas kerja dari jasa SEO atau SEO agency
1. Menghitung Trafik dari Keyword Utama
Langkah pertama adalah dengan menganalisis keyword yang menjadi target utama.
Langkah-langkah:
- Riset Volume Pencarian Gunakan tools seperti Google Keyword Planner, Ahrefs, atau Ubersuggest untuk mengetahui volume pencarian per bulan dari suatu keyword.
- Estimasi CTR (Click-Through Rate) CTR berbeda-beda tergantung pada posisi website di halaman pencarian Google. Berikut estimasi kasar:
- Posisi #1: sekitar 30-35%
- Posisi #2: sekitar 15%
- Posisi #3: sekitar 10%
- Perhitungan Trafik Potensial Rumus:
Volume Pencarian x Estimasi CTR
Contoh: Jika keyword “hotel murah di Bandung” memiliki 10.000 pencarian/bulan dan website kamu berada di posisi #2:
10.000 x 15% = 1.500 trafik potensial per bulan dari keyword tersebut.
Lakukan ini untuk semua keyword utama yang menjadi target SEO.
2. Menghitung Trafik dari Keyword Turunan
Keyword turunan adalah kata kunci yang tidak secara langsung ditargetkan, tetapi relevan dengan keyword utama.
Contoh: Keyword utama: “jasa digital marketing” Keyword turunan: “apa itu digital marketing”, “strategi pemasaran online”, dll.
Google seringkali memunculkan halamanmu di pencarian untuk keyword turunan jika kontennya dianggap relevan. Maka dari itu:
- Gunakan Google Search Console untuk melihat keyword turunan yang menghasilkan impresi dan klik.
- Tambahkan estimasi trafik ini ke total perhitungan potensi trafik SEO.
3. Menghitung Trafik Tidak Langsung (Indirect Traffic)
Trafik tidak langsung adalah trafik yang datang dari keyword yang tidak ditargetkan secara eksplisit, namun tetap memberikan kunjungan karena website sudah lebih SEO-friendly secara keseluruhan.
Contoh-contoh trafik tidak langsung:
- Long-tail keywords yang muncul karena konten berkualitas
- Halaman non-utama yang ranking karena struktur website yang rapi
- Klik organik dari featured snippet, People Also Ask, dan Google Images
Cara mengukurnya:
- Gunakan Google Search Console → Performance → lihat semua kueri yang menghasilkan klik.
- Bandingkan keyword yang tidak ada dalam daftar target awal, tetapi menghasilkan trafik.
- Total trafik dari keyword ini adalah bagian dari trafik tidak langsung.
4. Mengukur Kenaikan Trafik Secara Total
Setelah website mulai dioptimasi, gunakan Google Analytics untuk membandingkan trafik organik dari bulan ke bulan atau tahun ke tahun.
Contoh Perbandingan:
- Januari 2024: 5.000 organic traffic
- Januari 2025: 9.000 organic traffic
Kenaikan: 80% peningkatan trafik organik.
Ini adalah ukuran keberhasilan strategi SEO secara menyeluruh.
5. Trafik SEO vs. Trafik Non-SEO
Penting untuk membedakan trafik dari SEO dengan trafik dari sumber lain (iklan, sosial media, direct, dll).
Gunakan segmentasi di Google Analytics:
- Organic Search = trafik dari SEO
- Paid Search = trafik dari iklan Google
- Social = trafik dari media sosial
- Referral = trafik dari backlink atau website lain
Dengan membedakan ini, kamu bisa menghitung berapa besar kontribusi SEO terhadap keseluruhan trafik.
Baca Juga: "Statistik Menarik Industri Digital di Indonesia Tahun 2025"
6. Menentukan Target Trafik SEO
Agar strategi SEO terukur, kamu harus menentukan target trafik yang ingin dicapai.
Cara menentukan target:
- Lihat baseline trafik organik saat ini.
- Tentukan persentase peningkatan yang realistis: misalnya 20-30% dalam 3-6 bulan.
- Breakdown target tersebut ke dalam keyword-keyword yang relevan.
Dengan target trafik yang jelas, kamu bisa menyusun roadmap konten, backlink, dan optimasi teknikal dengan lebih strategis.
7. Tools yang Membantu Analisis Trafik SEO
- Google Search Console → untuk melihat performa kueri
- Google Analytics → untuk memantau trafik organik dan perilaku pengguna
- Ahrefs / SEMrush → untuk menganalisis keyword dan kompetitor
- Ubersuggest → untuk riset keyword gratis
- Screaming Frog SEO Spider → untuk audit teknikal
SEO Bukan Cuma Ranking, Tapi Trafik yang Nyata
Dengan menghitung trafik dari keyword utama, turunan, hingga trafik tidak langsung, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih realistis tentang dampak dari upaya SEO.
Strategi SEO yang baik bukan hanya fokus pada ranking 10 besar, tetapi juga pada potensi trafik keseluruhan yang masuk ke website.
Jika kamu kesulitan dalam menghitung atau mengoptimalkan strategi SEO, bekerja sama dengan SEO agency profesional seperti Dipstrategy bisa membantumu mendapatkan hasil yang lebih terukur dan maksimal.
Karena pada akhirnya, tujuan SEO adalah satu: lebih banyak trafik relevan yang bisa dikonversi menjadi pelanggan.