Last updated on December 7
Berkecimpung di industri digital agency yang mewajibkan menjunjung tinggi klien, lambat-laun kita bisa meng-kategori-kan beberapa tipe klien. Tentu saja, hal ini akan berguna untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapi sifat dan kebiasaan beraneka ragam klien di Jakarta.
Tipe #1: Sang Pemimpi
Namanya manusia, memiliki mimpi itu tentu hal yang baik. Namun adakalanya berpijak di bumi lebih baik daripada berkhayal mampu terbang di antara bintang-bintang.
Ciri-ciri: Ingin punya ini itu, promosi di sana sini, pokoknya besar, mewah, viral. Namun ketika diberi tahu budget total yang dibutuhkan tiba-tiba dese hilang dan tidak bisa dihubungi lagi.
Cara menghadapi: Beritahu bahwa ada tahapan-tahapan dalam menjaring kesuksesan di customer. Semua butuh proses dan waktu, terutama jika budget pas-pasan. Masih bisa kok bikin sesuatu yang simple tapi mengena langsung ke target market, daripada ugal-ugalan tapi tidak fokus.
Tipe #2: Sang Pencerah
Artinya bukan klien yang memiliki secercah cahaya terpancar dari balik punggung, namun lebih kepada kharisma dan pengetahuan yang luas.
Ciri-ciri: Saat meeting dengan klien tipe ini akan banyak pengetahuan yang kita dapat, dia juga sangat memahami brand bahkan costumer behaviour yang membuat kita terpana selama meeting.
Baca Juga: 20 Pertanyaan Cerdas Tentang Website Kepada Klien
Cara menghadapi: Jangan sotoy. Udah jelas klien yang begini pasti logikanya jalan, gak mempan ditipu-tipu. Dengerin aja kisahnya karena biasanya klien tipe ini mencari vendor yang bisa diajak diskusi bareng dan berjuang bareng buat mencapai objective yang dituju.
Tipe #3: Sang Diktator
Walaupun tidak menggunakan lambang swastika di bajunya, namun ketegasan klien tipe ini memang menjadi “kengerian” tersendiri di antara bawahannya dan vendor yang bekerja sama (baca:kita).
Ciri-ciri: Dalam skala besar, saat ia berbicara maka audience akan hening dan sungkan menatap matanya. Dalam skala kecil, ia mampu memberikan request yang menerobos scope of work bahkan antrian umum.
Cara menghadapi: Jangan takut. Jangan mengkritik dia di depan umum. Jangan acuhkan emailnya. Jangan reject telponnya. Jangan takut lihat hp ketika baru bangun tidur. Hadapi saja dengan sabar. Klien tipe ini biasanya jika sudah nyaman dengan vendor akan terus mempertahankannya.
Bagaimana? Sudah ada yang mirip dengan klien-klien Anda saat ini? Jika belum, tunggu kelanjutan artikelnya. Mungkin tipe klien Anda ada di nomer selanjutnya.
(Esti, www.dipstrategy.co.id)