Trik Jitu Brand 2025: Main di Platform Anti-Mainstream

Pernah nggak sih kamu ngerasa ketinggalan kereta? Lagi asik scroll, eh semua orang udah rame di platform baru, bikin konten, panen engagement, sementara kamu masih mikir “ini platform buat apa sih?”. Nah, jangan sampai kejadian lagi di tahun 2025. Dunia digital itu ibarat konser, kalau telat masuk, spot bagus udah keburu diambil orang lain.

Di era serba cepat ini, brand nggak bisa lagi cuma ngikutin tren, tapi harus berani nyemplung duluan. Semakin cepat kamu hadir di platform berbeda, semakin gede peluang kamu buat jadi top of mind. Karena jujur aja, begitu platform itu udah mainstream, kompetisi makin gila dan biaya promosi juga melambung.

Makanya, artikel ini bakal ngajak kamu ngobrol santai soal strategi jitu brand di 2025. Kita bahas kenapa harus main lebih awal, keyword apa aja yang penting buat ditarget, sampai daftar platform Anti-Mainstream 2025 yang punya potensi besar (bukan yang udah mainstream kayak TikTok, YouTube Shorts, atau Threads).

Kata-kata hari ini:
“Di dunia digital, yang cepat bukan hanya yang selamat, tapi juga yang menang.”


Kenapa Brand Harus Mencoba Main di Platform Berbeda?

Bayangin kamu buka warung kopi di gang kecil. Awalnya sepi, tapi karena belum ada pesaing, semua pelanggan di sekitar datang ke kamu. Begitu warung lain mulai buka, kamu udah duluan dikenal. Prinsip yang sama berlaku buat dunia digital: first mover advantage.

Masuk lebih awal bikin brand:

  1. Lebih mudah dapet exposure organik – algoritma biasanya “royal” ke early adopter.

  2. Biaya promosi lebih murah – CPC/CPM cenderung rendah di awal.

  3. Kesempatan bangun komunitas loyal – karena audiens awal biasanya lebih engaged.

  4. Dipandang visioner – brand kamu kelihatan up-to-date, nggak ketinggalan zaman.

Kalau kamu nunggu sampai semua orang ada di sana, effort dan biaya bisa berkali lipat. Jadi, main lebih cepat bukan sekadar pilihan, tapi keharusan.


Keyword Penting Buat Branding di 2025

Supaya main di platform baru nggak asal posting, brand harus ngerti keyword apa aja yang relevan. Tahun 2025, keyword bukan cuma soal SEO di Google, tapi juga bagian dari strategi konten lintas platform. Berikut beberapa keyword penting:

  • strategi digital marketing 2025

  • first mover advantage

  • brand awareness

  • konten kreator 2025

  • engagement rate tinggi

  • komunitas digital

  • hyperlocal marketing

  • AI tools untuk brand

  • creator economy 2.0

Pakai keyword ini secara natural di artikel, caption, dan bio brand di platform baru. Bukan cuma buat SEO, tapi juga biar konten lebih relevan di pencarian internal platform.

“Keyword bukan sekadar kata, tapi kunci buat buka pintu awareness.”


Platform Anti-Mainstream 2025 yang Punya Potensi Besar

Nah, ini bagian paling seru: ngomongin platform di 2025 yang berbeda. Tapi tenang, kita nggak bakal bahas yang mainstream kayak YouTube Shorts, Threads, atau TikTok Shop. Justru kita kulik platform unik yang diam-diam lagi naik daun dan bisa jadi “hidden gem” buat brand.


1. Lemon8 – Instagram + Pinterest versi Gen Z

Lemon8 adalah platform besutan ByteDance (induk TikTok) yang mulai ngegas di pasar global. Fokusnya di lifestyle, beauty, fashion, food, dan travel. Secara tampilan, Lemon8 itu kombinasi Instagram + Pinterest dengan sentuhan microblogging.

Kenapa menarik?

  • Audiensnya kebanyakan Gen Z yang suka visual estetik.

  • Engagement awal masih tinggi karena kompetisi belum padat.

  • Cocok buat brand lifestyle, beauty, F&B, dan travel.

Strategi yang bisa dilakukan brand:

  • Bikin konten inspiratif berbentuk carousel dengan tips singkat.

  • Dorong user-generated content dengan campaign challenge.

  • Pakai gaya bahasa ringan tapi informatif, karena Lemon8 lebih edukatif ketimbang sekadar pamer foto.

Bayangin kalau brand skincare kamu jadi pionir di Lemon8. Saat orang lain masih fokus di Instagram, kamu udah bikin komunitas loyal di sana.


2. Weverse & Fandom Platforms

Weverse awalnya jadi rumah buat fans K-Pop, tapi sekarang makin meluas ke entertainment global. Audiens di platform ini luar biasa loyal, bahkan siap beli produk hanya karena idol favorit mereka endorse.

Potensi besar buat brand:

  • Kolaborasi dengan artis/ambassador di ekosistem fandom.

  • Bikin campaign limited edition yang eksklusif buat komunitas fans.

  • Bangun engagement lewat live chat atau konten behind-the-scenes.

Fans bukan cuma penonton, mereka komunitas yang siap “all in”. Kalau brand bisa masuk dengan cara yang tulus, impact-nya bisa lebih besar dari campaign jutaan di platform lain.


3. Super App Lokal 2025

Banyak yang mikir Super App cuma soal transportasi dan belanja. Padahal, di 2025 mereka jadi ekosistem hidup: dari bayar makan, pesan ojek, nonton konten, sampai bayar tagihan semua ada.

Kenapa ini penting buat brand?

  • Data transaksi hyperlocal bikin campaign lebih presisi.

  • Bisa integrasi promo langsung ke behavior pengguna (misalnya diskon saat checkout).

  • Fitur konten dan live shopping makin diperluas.

Strateginya:

  • Kolaborasi dengan merchant lain di ekosistem.

  • Pakai promo hyperlocal (misalnya hanya buat area tertentu).

  • Optimalkan data insight buat bikin campaign relevan.

Super App Terbaru di Awal 2025:
  • Diluncurkan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) pada November 2024, aplikasi ini menyediakan layanan perbankan syariah dan ekosistem ekonomi Islam secara komprehensif dalam satu platform. 

  • Diluncurkan pada Maret 2025, super app ini dirancang untuk dunia pendidikan, menyediakan akses ke textbook, jurnal ilmiah, dan pedoman terbaru. 

  • Diluncurkan oleh Telkomsel di Solution Day 2025, ini adalah solusi pembayaran digital berbasis suara yang mendukung keamanan dan kenyamanan transaksi bisnis. 

  • Aplikasi dari Kementerian Agama ini memberikan akses mudah ke berbagai layanan keagamaan, pendidikan, dan bantuan. 

4. Zepeto – Dunia Virtual & Avatars

Metaverse mungkin sempet hype lalu sepi, tapi jangan salah, Zepeto masih tumbuh stabil terutama di kalangan Gen Z dan Gen Alpha. Mereka suka bikin avatar dan berinteraksi di dunia virtual.

Potensi buat brand:

  • Bikin fashion virtual atau aksesoris avatar.

  • Gelar event digital (misalnya launching produk di dalam dunia Zepeto).

  • Kolaborasi dengan kreator avatar populer.

Brand fashion, teknologi, dan entertainment punya peluang gede di sini. Generasi muda udah nganggep identitas digital sama pentingnya dengan identitas nyata.


5. Substack & Newsletter Economy

Ketika media sosial makin ramai, banyak orang justru cari ruang intim buat konsumsi konten. Inilah kenapa Substack makin populer: platform newsletter berbayar yang jadi jembatan langsung antara kreator dan audiens.

Peluangnya buat brand:

  • Bangun authority lewat konten edukasi.

  • Kirim insight eksklusif biar pembaca merasa spesial.

  • Monetisasi lewat subscription atau bundling produk + konten.

Newsletter itu ibarat “VIP room” buat komunikasi. Audiensnya lebih engaged, open rate lebih tinggi, dan trust lebih kuat.


Strategi Konten Buat Maksimalin Brand di Platform Anti-Mainstream

Oke, ketika sudah tahu menggunakan platform berbeda aja nggak cukup, Brand harus punya strategi konten yang relevan biar nggak sekadar numpang lewat. Beberapa tips:

  1. Kenali audiens awal – biasanya lebih kritis dan passionate.

  2. Eksperimen dengan format – jangan takut nyoba video pendek, live, atau konten interaktif.

  3. Bangun komunitas – fokus ke engagement, bukan cuma reach.

  4. Optimalkan data – manfaatkan insight biar konten makin tajam.

  5. Jangan kebanyakan jualan – audiens awal lebih suka value & storytelling.

“Konten yang relevan bukan cuma dilihat, tapi dirasakan.”


Penutup: Jangan Nunggu Ramai

Tren digital selalu berubah, tapi satu hal pasti: yang berani duluan selalu punya keunggulan. Masuk ke platform berbeda di 2025 bisa jadi langkah besar buat brand kamu. Dari Lemon8 yang estetik, Weverse yang fandom banget, sampai Substack yang intim—semua punya ceruk unik.

Kalau brand kamu masih nungguin semua orang pindah baru ikut, siap-siap keluar biaya lebih besar dan tenaga lebih banyak. Jadi, lebih baik sekarang belajar adaptasi, eksperimen, dan cari cara kreatif buat jadi pionir.

“Tren boleh berubah, tapi keberanian buat jadi yang pertama, itu yang bikin brand beda.”

Recent Post

Armand Surya Written by:

A super saiyan in disguise. Secretly study humanity as part of his counter intelligence work at Dipstrategy