Trafik Website: Meningkatkan Trafik dengan Kinerja Web

Last updated on December 20

Setiap pemilik website pasti menginginkan Trafik Website yang tinggi. Trafik Website yang tinggi dapat membantu pemilik website dalam menjalankan bisnisnya, baik untuk memberikan informasi terbaru maupun mendapatkan feedback dari pengunjung. Namun tahukah kamu, apa saja faktor-faktor yang membantu meningkatkan Trafik pengunjung?

trafik-website-dipstrategy
image source: forbes

Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap traffic adalah pengalaman pengunjung saat mengunjungi sebuah website. Pengalaman ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti tampilan website, accessibility, fitur-fitur yang tersedia, keterbaruan konten, dan sebagainya. Namun, faktor-faktor tersebut tidak berlaku jika faktor yang paling penting tidak terpenuhi: website performance atau kinerja dari website tersebut.

Kinerja website

Yang dimaksudkan dengan kinerja website yaitu tentang seberapa cepat halaman website berhasil ditampilkan oleh peramban (browser). Semakin cepat halaman website ditampilkan, semakin baik pengalaman pengunjung dalam mengunjungi website kamu. Sebaliknya, semakin lama halaman website ditampilkan, semakin buruk pula pengalaman pengunjung.

Sekarang bayangkan jika kita mengunjungi sebuah website yang sangat berat, sampai butuh waktu beberapa menit untuk membukanya. Pastinya kita akan tidak sabar dan memutuskan untuk menutup website tersebut bukan? Hal ini berlaku untuk seluruh pengunjung website yang lain. Perbedaan beberapa detik, atau bahkan milidetik, sangat berpengaruh terhadap pengalaman pengunjung. Jika untuk membuka halaman pertama saja first impression-nya sudah jelek, sudah pasti pengunjung tidak akan mau kembali mengunjungi website tersebut dan pada akhirnya dapat menurunkan traffic. Lalu bagaimana caranya untuk meningkatkan kinerja website kita?

Faktor penentu kinerja website

Sebelum kita dapat mengukur kinerja website, kita perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menentukannya. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Ukuran halaman

    Ukuran halaman website. Semakin kecil ukuran website kamu, tentu akan semakin sedikit pula waktu yang dibutuhkan oleh browser untuk membuka website. Usahakan untuk menggunakan kompresi seperti gzip untuk mengurangi ukuran halaman website. Pastikan juga ukuran berkas gambar (image) yang kamu gunakan tidak terlalu besar sehingga turut memperbesar ukuran halaman website. Asal jangan terlalu kecil juga ya, nanti malah gambarnya pecah dan tidak jelas 😁.

  2. Struktur halaman

    Struktur halaman website. Salah satu best practice yang dapat kamu terapkan adalah dengan meletakkan berkas Javascript di bagian akhir halaman website. Meletakkan title tag di bagian paling atas header juga dapat membantu untuk mempercepat time to title sehingga membuat pengunjung menyadari proses loading halaman website.Baca Juga : 10 Strategi Digital Marketing Di Tengah Pandemi Covid-19

  3. Jumlah request

    Jumlah request yang dibutuhkan untuk mengunduh berkas-berkas pendukung seperti Javascript dan CSS. Semakin banyak jumlah berkas Javascript dan CSS di website kamu, semakin banyak request yang dilakukan oleh browser untuk menampilkan halaman website. Usahakan untuk menggabungkan beberapa file ke dalam satu file saja agar browser tidak melakukan request berulang kali.

  4. File pendukung

    Format berkas-berkas (files) pendukung seperti Javascript, CSS, image, dan sebagainya. Beberapa format image file seperti JPEG dan PNG tidak terlalu optimal untuk penggunaan di website jaman sekarang. Gunakan format yang lebih modern seperti JPEG 2000, JPEG XR, atau WebP yang memiliki kompresi lebih baik sehingga memudahkan proses loading website kamu.

  5. Redirect website

    Jumlah redirect yang terdapat pada website. Usahakan website kamu tidak menggunakan redirect jika tidak dibutuhkan. Penggunaan redirect akan membuat browser melakukan request berulang kali sehingga memperlambat kinerja website.

  6. Cache

    Gunakan cache untuk menayangkan ases statis. Cache adalah penyimpanan sementara yang digunakan oleh browser saat mengakses suatu website. Penggunaan cache yang baik akan membuat browser tidak perlu melakukan request terhadap aset statis karena sudah pernah diakses sebelumnya.

Tools untuk menganalisa kinerja website

Setelah mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh terhadap kinerja website, sekarang ada beberapa tools yang dapat dilakukan untuk mengukur kinerja website secara mudah, misalnya Google Pagespeed, GT Matrix, atau Pingdom. Tools tersebut dapat dengan mudah melakukan audit dan memberitahukan dengan detail sebaik apa (atau sejelek apa 😀) kinerja website kita. Beberapa tools seperti Google Pagespeed bahkan dapat langsung memberikan rekomendasi hal-hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki kinerja website kita.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kinerja website kamu akan semakin baik, pengalaman pengunjung juga semakin baik, dan tentunya traffic website kamu semakin baik pula. Selamat mencoba!

Recent Post

Armand Surya Written by:

A super saiyan in disguise. Secretly study humanity as part of his counter intelligence work at Dipstrategy

2 Comments

Comments are closed.