Template vs Custom: Cara Menentukan Desain CMS Terbaik

Last updated on November 17

Kalau kamu pernah mau bikin website dan tiba-tiba jadi bingung antara pakai template atau minta custom design, tenang… itu wajar banget. Banyak orang yang baru mulai bikin website juga mengalami dilema ini. Rasanya mirip kayak mau berangkat ke acara penting tapi bingung mau pakai baju yang sudah siap di lemari (template) atau ke penjahit biar bikin yang lebih pas dan beda sendiri (custom design).

Yang lucu, keputusan ini sering dianggap sepele. Padahal kalau dipikir-pikir, desain website bukan cuma soal “bagus atau nggak”, tetapi juga soal branding, user experience, performa, SEO, dan bahkan masa depan websitemu. Intinya, keputusan yang kamu buat hari ini akan kamu rasakan efeknya berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun ke depan.

Sebelum kita masuk lebih dalam, izinkan satu quote untuk membuka suasana:

“Desain bukan hanya tampilan. Desain adalah cara website berbicara ke pengguna.”

Dan hari ini kita akan ngobrol ringan tentang bagaimana menentukan pilihan terbaik untuk websitemu.


Contents

Memahami Dasar: Apa Itu Template CMS?

Template CMS adalah desain siap pakai yang bisa langsung di-install melalui platform seperti WordPress, Joomla, Drupal, dan sejenisnya. Jenis desain ini sudah dilengkapi tata letak standar seperti header, navigation bar, hero section, blog layout, serta footer. Tinggal klik, import, edit sedikit—website kamu langsung hidup.

Kelebihan Template CMS

  • Cepat dan praktis, cocok untuk launching kilat.

  • Biaya jauh lebih murah dibanding custom design.

  • Pilihan banyak dan bisa disesuaikan tanpa harus coding.

  • Ideal untuk website dengan kebutuhan standar.

Kekurangan Template CMS

  • Kurang fleksibel jika ingin desain yang unik.

  • Banyak template memiliki kode berat karena fitur bawaan terlalu banyak.

  • Struktur desain cenderung generik sehingga rentan serupa dengan website lain.

  • Beberapa template sulit dioptimasi jika ingin performa SEO maksimal.

Ada quote singkat yang rasanya cocok menggambarkan template:

“Template memberi kecepatan, tapi belum tentu memberi karakter.”


Memahami Custom Design dalam CMS

Custom design adalah desain yang dibuat dari nol atau dimodifikasi secara signifikan menggunakan struktur yang lebih modular, efisien, dan sesuai kebutuhan brand atau bisnis.

Kalau template ibarat pakaian jadi, custom design itu seperti pakaian yang dijahit khusus.

Kelebihan Custom Design

  • Desain unik dan selaras dengan identitas brand.

  • Struktur kode lebih ringan & lebih mudah dioptimasi untuk SEO.

  • Fleksibel memenuhi kebutuhan fitur khusus.

  • Pengalaman pengguna (UX) bisa dirancang lebih personal.

  • Lebih scalable untuk perkembangan website di masa depan.

Kekurangan Custom Design

  • Membutuhkan biaya lebih besar.

  • Proses pengerjaan lebih lama.

  • Memerlukan tim desain & developer.

Tetapi kalau kamu fokus pada kualitas jangka panjang, custom design sering kali jadi pilihan paling masuk akal.


Perbandingan Template vs Custom Design

Kita masuk ke perbandingan paling realistis supaya kamu bisa melihat mana yang lebih cocok:

Biaya

  • Template: murah.

  • Custom: investasi lebih besar, tapi hasil lebih presisi.

Kecepatan Pengerjaan

  • Template: bisa jadi 1 hari.

  • Custom: bisa 1–4 minggu tergantung kompleksitas.

Fleksibilitas

  • Template: terbatas pada fitur bawaan.

  • Custom: bebas menentukan struktur.

SEO

  • Template: beberapa bagus, beberapa terlalu berat.

  • Custom: lebih clean & SEO friendly.

UX

  • Template: dirancang untuk semua orang, bukan spesifik audiensmu.

  • Custom: UX bisa disesuaikan mengikuti perilaku pengguna.

Scalability

  • Template: sering harus diganti kalau kebutuhan berkembang.

  • Custom: siap berkembang ke fitur lebih besar.

Untuk menegaskan sisi custom, ada satu quote lagi:

“Website yang scalable bukan dibangun dari template, melainkan dari struktur yang dirancang.”


Kapan Template Sudah Cukup?

Tidak semua website butuh custom, dan itu penting dipahami. Banyak kasus di mana template adalah pilihan paling efisien.

Template Sudah Cukup Jika:

  • Kamu membuat blog pribadi.

  • Website UMKM yang kebutuhannya standar.

  • Landing page campaign yang butuh cepat.

  • Kamu tidak punya tim teknis dan ingin minim maintenance.

  • Budget terbatas.

  • Tidak butuh fitur rumit seperti booking system, membership complex, atau dashboard khusus.

Template Bisa Optimal Jika Kamu Perhatikan Hal Ini

  • Pilih template yang ringan dan populer.

  • Pastikan mobile-friendly & responsif.

  • Gunakan builder seperlunya, jangan aktifkan semua fitur.

  • Kurangi plugin yang tidak penting.

  • Optimasi aset media seperti gambar dan video.

Dalam konteks ini, template membuat hidup kamu lebih mudah.


Kapan Kamu Harus Memilih Custom Design?

Di sisi lain, ada momen-momen di mana template sudah tidak cukup lagi. Inilah situasi ketika custom design menjadi jauh lebih tepat.

Custom Design Wajib Jika:

  • Kamu butuh brand identity yang kuat.

  • Website adalah aset utama bisnis, bukan pelengkap.

  • Struktur konten kompleks (berita, katalog besar, membership, e-learning).

  • Kamu ingin website yang SEO friendly dari akar struktur HTML-nya.

  • Butuh UX yang sangat spesifik untuk meningkatkan konversi.

  • Membutuhkan website super cepat (Core Web Vitals).

Custom membuatmu punya kendali penuh atas struktur, navigasi, performa, dan pengalaman pengguna.

Ada quote yang cocok untuk bagian ini:

“Jika websitemu adalah mesin bisnis, jangan bangun dengan fondasi template massal.”


Dampak Template vs Custom Terhadap SEO

Google menilai website bukan hanya dari isi kontennya, tapi juga struktur, performa, dan pengalaman pengguna.

Dan di sinilah perbedaan template vs custom semakin terasa.

Dampak Template ke SEO

  • Banyak template memiliki script besar.

  • Banyak elemen tidak terpakai menyebabkan bloat.

  • Hierarki heading kadang tidak konsisten.

  • Builder bawaan sering menambah markup berlapis-lapis.

Dampak Custom Design ke SEO

  • HTML bisa dibuat sangat bersih.

  • Arsitektur informasi mudah disusun logis.

  • Schema markup dapat dipasang lebih rapi.

  • Critical CSS bisa diatur manual.

  • PageSpeed jauh lebih mudah dimaksimalkan.

Jika kamu serius bermain di dunia SEO, custom design memberikan ruang optimasi yang jauh lebih besar.


UX (User Experience): Perbedaan Besar Template dan Custom

UX itu core dari sebuah website. Pengguna biasanya tidak peduli kamu pakai template atau custom—yang mereka pedulikan hanya: nyaman atau tidak?

Kelebihan UX pada Template

  • Mayoritas template sudah responsif.

  • Banyak layout siap pakai sehingga mudah diatur.

  • Cocok untuk pemasangan cepat.

Kelemahan UX pada Template

  • UX dirancang untuk pengguna umum.

  • Struktur navigasi tidak selalu sesuai pola audiensmu.

  • Terkadang terlalu banyak elemen dekoratif yang mengganggu.

Kelebihan UX pada Custom Design

  • Bisa mengikuti behavior audiens spesifik.

  • Navigasi bisa diatur sesuai preferensi pengguna.

  • Posisi CTA bisa dioptimalkan untuk konversi.

  • Flow bisa dirancang untuk mengurangi friction.

Karena itu, situs e-commerce, portal berita, atau brand besar biasanya wajib pakai custom design.

Ada quote khusus buat UX:

“UX yang baik itu yang membuat pengguna merasa segalanya mudah tanpa sadar.”


Tips Membuat Template Tetap SEO dan UX Friendly

Kalau kamu tetap memilih template, tidak masalah. Yang penting, optimasinya benar.

1. Hilangkan Fitur Template yang Tidak Dipakai

Semakin sedikit fitur aktif, semakin ringan website.

2. Optimasi Gambar

Gunakan WebP, compress ukuran file, dan gunakan lazy load.

3. Minify CSS dan JS

Banyak template membawa file besar yang sebenarnya tidak dipakai.

4. Perbaiki Struktur Heading

Pastikan H1-H2-H3 berurutan logis.

5. Gunakan Plugin SEO

Seperti Rank Math atau Yoast untuk mengatur metadata.

6. Tes Aksesibilitas

Pastikan kontras warna, ukuran font, dan ARIA label sudah sesuai.


Tips Membuat Custom Design Tetap Efisien

Custom bukan berarti “bebas sebebas-bebasnya.” Bahkan custom harus dirancang lebih rapi.

1. Gunakan Semantic HTML

Supaya Google lebih mudah memahami struktur konten.

2. Hindari Library Berat

Jangan pakai framework besar hanya untuk animasi kecil.

3. Gunakan Mobile-First Approach

Agar semua elemen lebih cepat saat loading.

4. Bangun Design System

Mulai dari warna, font, hingga ukuran elemen.

5. Kolaborasi Designer & Developer

Agar hasil final konsisten, bukan patah-patah antara desain dan implementasi.


Trade-Off: Template vs Custom dalam Jangka Panjang

Tidak ada pilihan absolut terbaik—yang ada adalah pilihan yang paling sesuai.

Template Cocok Jika:

  • Kamu ingin cepat.

  • Budget minim.

  • Fitur standar.

  • Tampilan generik tidak masalah.

Custom Cocok Jika:

  • Kamu ingin tampil beda.

  • Website sebagai aset utama bisnis.

  • Membutuhkan fitur unik.

  • Fokus pada performa & SEO jangka panjang.

Custom memang lebih mahal, tapi hasilnya lebih scalable dan future-proof. Template lebih cepat dan murah, tapi fleksibilitasnya terbatas.

“Pilihan terbaik bukan yang paling mahal, tetapi yang paling sesuai kebutuhan.”


Rekomendasi Berdasarkan Jenis Website

 

Blog Pribadi

Template cukup, optimasi gambar & heading.

UMKM

Template premium + modifikasi ringan.

Perusahaan Besar

Custom wajib untuk branding & performa.

Portal Berita

Custom desain agar loading tetap ringan.

E-Commerce

Custom UX untuk konversi & keamanan.

Landing Page Campaign

Template boleh, custom lebih ideal jika orientasi konversi tinggi.


Checklist Sebelum Memutuskan

Tanyakan ini ke diri sendiri:

1. Apa tujuan utama website?

2. Seberapa penting identitas brand?

3. Apakah perlu fitur khusus?

4. Berapa budget yang tersedia?

5. Apakah butuh website cepat selesai?

6. Apakah punya tim teknis?

7. Apakah ingin website yang scalable?

Kalau jawabanmu condong ke fleksibilitas, performa, dan kontrol penuh, custom adalah pilihan terbaik. Jika kamu mengejar kecepatan, efisiensi, dan kemudahan, template sudah cukup.


Penutup

Website bukan sekadar tempat memajang informasi. Website adalah aset digital yang bisa membantu branding, penjualan, bahkan cara kamu berkomunikasi dengan audiens. Mau pakai template atau custom? Keduanya tidak ada yang salah. Yang penting adalah bagaimana kamu memahami kebutuhan bisnismu.

Pada akhirnya, keputusan terbaik selalu kembali ke satu hal:

“Desain yang baik bukan soal mahal, tapi soal tepat.”

Recent Post

Armand Surya Written by:

A super saiyan in disguise. Secretly study humanity as part of his counter intelligence work at Dipstrategy