Strategi Menghadapi Penutupan Facebook Analytics

Last updated on December 7

Mulai 30 Juni 2021, Facebook Analytics akan ditutup, buat kamu pengguna Facebook Ads maupun social media paid, waktumu kurang dari 3 bulan untuk cari alternatif pengganti!

Sebagai platform media sosial dengan 1,5 Milyar pengguna aktif, Facebook sudah tidak driagukan lagi keampuhannya sebagai salah satu media pemasaran yang paling efektif. Ditambah lagi dengan berbagai fasilitas pendukung yang disediakan oleh mereka, membuat digital marketer menjadikan platform ini sebagai salah satu senjata andalan mereka.

Salah satu tools yang sangat membantu para pengusaha yang memasarkan produknya melalui platform milik Mark Zuckenberg tersebut adalah Facebook Business Suite dan Facebook Analytics atau yang disebut sebagai “Insight” pada tampilan halaman Facebook.

Serupa dengan Analytics milik Google, tools gratis yang disediakan oleh Facebook tersebut juga sangat memudahkan para marketer yang menggunakan strategi social media paid maupun layanan Facebook Ads untuk mendapatkan informasi pengguna yang menjaid target pemasaran serta mengetahui sejauh mana efektivitas kampanye marketing yang sedang mereka jalankan.

Penghentian Layanan Oleh Facebook

Setelah sempat berjalan selama beberapa tahun Facebook Analyitics sudah menjadi tools wajib bagi digital marketer yang memasarkan produknya melalui platform media sosial tersebut, demikian pula halnya bagi para influencer yang menggunakan Facebook sebagai media publikasinya.

Namun tanpa diduga-duga sebelumnya, muncul pengumuman “dadakan” dan “diam-diam” dari Facebook bahwa Facebook Analytics akan ditutup mulai tanggal 30 Juni 2021, padahal 95% marketer di Facebook bergantung pada tools tersebut untuk mengukur konversi dan data.

Selain itu analytics yang disediakan Facebook juga sangat diperlukan dalam melakukan riset target konsumen, apalagi dari segi tampilan dan fungsi-fungsi yang ditawarkannya lebih mudah digunakan daripada analytics milik Google, tak dapat dihindari tools gratis ini menjadi tumpuan sebagian besar Facebook marketer yang di Indonesia didominasi oleh pelaku UKM.

Aplikasi Pengganti Facebook Analytics

Pada bulan September tahun lalu, Facebook merilis aplikasi baru “Facebook Business Suite” yang hampir serupa fungsinya dengan Google Business Suite.

Disusul dengan pengumuman penutupan layanan aplikasi analytics oleh perusahaan raksasa sosial media milik Zuckerberg tersebut, menimbulkan kesan mereka memaksakan penggunanya, dalam hal ini para sosial media marketer untuk beralih menggunakan aplikasi bisnis yang belum lama dirilis beserta beberapa tools lain.

1. Facebook Business Suite

Aplikasi bisnis yang dirilis oleh Facebook tahun 2020 lalu ini nampaknya dirancang oleh perusahaan sosial media tersebut sebagai upaya untuk menyaingi Google yang sampai saat ini masih merajai dalam hal pemasaran digital.

Tools bisnis yang baru dirilis oleh Facebook ini, dapat membantu marketer dalam mengelola perkembangan pemasaran dengan menghubungkan semua akun Facebook dan Instagram dalam satu aplikasi yang dilengkapi fitur-fitur serupa dengan analytics.

2. Ads Manager

Ads Manager merupakan salah satu fitur yang disediakan oleh Facebook dalam aplikasi bisnis mereka. Tools ini berfungsi untuk mengelola iklan yang dipasang pada Facebook, yang hampir serupa dengan Google Ads.

Fitur ini dapat digunakan untuk membuat, mengedit, menyesuaikan target audiens maupun anggaran iklan, serta memantau kinerja iklan dengan menggunakan fungsi analyticsnya.

3. Events Manager

Event Manager merupakan fitur Facebook yang fungsinya menyerupai Google Analytics. Bersama dengan fitur Facebook Pixel dari Facebook Ads, pengelola peristiwa mengumpulkan dan menampilkan data-data analytics halaman bisnis maupun iklan yang dibuat melalui Facebook.

Adaptasi Pengganti Facebook Analytics

Kombinasi tiga tools di atas merupakan alat yang disarankan oleh Facebook sebagai alternatif pengganti tools analytics yang akan ditutup oleh Facebook pada tanggal 30 Juni 2021 mendatang.

Jika dilihat dari fitur-fiturnya yang semakin lengkap, ketiga tools di atas menjanjikan data yang lebih komprehensif daripada Facebook Analytics, terutama dalam pengelolaan Facebook Ads. Sehingga dengan menggunakan ketiga tools tersebut, seorang marketer dapat membuat kampanye pemasaran yang lebih akurat.

Namun di sisi lain, ketiga tools tersebut yang tergabung dalam Facebook Business Suite terkesan lebih rumit digunakan bagi yang belum terbiasa memakainya, seperti halnya Google Aanalytics, selain itu tools tersebut juga lebih berat pada saat dijalankan pada jaringan internet yang kurang kencang.

Dengan fitur Facebook Business Suite yang semakin banyak, akibatnya mau tidak mau menuntut para marketer harus beradaptasi untuk menggunakannya. Namun bagi yang sudah terbiasa menggunakan Google Analytics maupun Keyword Planner dari Google Ads, hal tersebut bukanlah kendala yang berarti.

Penutup

Rencana penutupan Facebook Analytics mulai tanggal 30 Juni 2021, perlu segera disikapi oleh para marketer dengan beralih ke Facebook Business Suite yang akan menjadi alterbatif solusi.

Dengan demikian, pada saat penutupan tersebut, kampanye social media paid maupun Facebook Ads yang saat ini tengah dijalankan tidak akan terganggu.

Baca Juga : Facebook Hapus Peraturan 20 Persen Text Dalam Iklan

Recent Post

Arif WIcaksono Written by: