Last updated on June 2
Dalam dunia pemasaran digital yang serba cepat, memahami perbedaan antara strategi B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Consumer) menjadi fondasi penting dalam menyusun kampanye yang efektif. Bagi pelaku bisnis, digital marketing agency, maupun brand yang sedang mencari jasa SEO, penting untuk menyesuaikan pendekatan komunikasi, kanal distribusi, dan gaya penyampaian pesan dengan target audiens masing-masing.
Namun, ada satu prinsip klasik yang tetap relevan di keduanya: Marketing Rule of Seven.
Prinsip ini menyatakan bahwa calon pelanggan perlu berinteraksi dengan brand atau pesan marketing Anda setidaknya tujuh kali sebelum mereka melakukan tindakan atau pembelian. Meskipun angka “tujuh” tidak selalu mutlak, inti dari prinsip ini adalah bahwa kesadaran, kepercayaan, dan keputusan pembelian dibentuk melalui pengulangan yang konsisten dan bernilai.
Contents
B2B dan B2C: Dua Dunia, Dua Pendekatan
Sebelum membahas bagaimana prinsip Rule of Seven diterapkan, mari kita bedah dulu perbedaan mendasar antara B2B dan B2C:
1. Target Audiens
- B2B: Audiens adalah entitas bisnis lain, dan proses pembelian melibatkan beberapa stakeholder dengan pertimbangan logis dan strategis.
- B2C: Audiens adalah individu yang membeli berdasarkan kebutuhan atau keinginan pribadi.
2. Motivasi Pembelian
- B2B: Didorong oleh efisiensi, ROI, dan dampak jangka panjang.
- B2C: Lebih emosional—berkaitan dengan tren, kenyamanan, atau prestise.
3. Siklus Penjualan
- B2B: Cenderung panjang dan kompleks.
- B2C: Lebih cepat dan bisa bersifat impulsif.
4. Konten dan Komunikasi
- B2B: Konten mendalam seperti whitepaper, case study, dan demo produk.
- B2C: Konten cepat cerna dan visual seperti video, meme, atau ulasan singkat.
Baca Juga: "7 Trik Cerdas Sosmed Buat Naikin Awareness Gak Pake Ngiklan"
Pentingnya Rule of Seven dalam Marketing
a. Untuk B2B: Pengulangan Bernilai adalah Kunci
Karena keputusan pembelian B2B melibatkan banyak pertimbangan dan pemangku kepentingan, pengulangan pesan marketing harus hadir dalam bentuk yang edukatif dan relevan. Ini bisa berupa:
- Email nurturing series
- LinkedIn post yang konsisten
- Webinar atau workshop bulanan
- Konten blog SEO yang menjawab pain point klien
Digital marketing agency yang menangani klien B2B harus memastikan bahwa setiap pesan membangun hubungan dan menunjukkan value dari waktu ke waktu. Di sinilah rule of seven menjadi sangat terasa: butuh lebih dari satu impresi untuk membangun trust.
b. Untuk B2C: Pengulangan yang Memikat dan Emosional
Dalam konteks B2C, meskipun siklus pembelian lebih pendek, pengulangan tetap penting—terutama untuk produk baru, premium, atau yang membutuhkan brand awareness tinggi. Penerapan bisa berupa:
- Retargeting ads di Instagram atau TikTok
- Influencer marketing dengan repetisi pesan
- Email promosi berkala
- Giveaway campaign yang viral
Meski audiens B2C lebih cepat bereaksi, mereka juga terpapar lebih banyak iklan setiap hari. Jadi, impresi pertama mungkin tidak cukup. Anda perlu menyentuh mereka berkali-kali melalui media yang berbeda dengan pesan yang konsisten.
Pendekatan Personal: Masih Fondasi Utama di B2B
Meskipun strategi B2B lebih mengedepankan logika dan data, hubungan personal tetap memainkan peran penting. Bahkan dalam dunia digital, koneksi antar manusia tetap relevan—terutama di tahap follow-up, demo, atau negosiasi.
Inilah mengapa konten yang dipersonalisasi, komunikasi via email langsung, atau bahkan pertemuan tatap muka masih digunakan dalam strategi B2B. Law of Seven bekerja maksimal saat setiap impresi terasa “dekat” dan relevan bagi audiens, bukan sekadar broadcast massal.
Strategi SEO: B2B vs B2C
SEO menjadi salah satu alat paling penting untuk menciptakan pengulangan (impression) yang konsisten dan gratis. Tapi pendekatannya juga berbeda:
Aspek SEO | B2B | B2C |
---|---|---|
Target Keyword | Spesifik & niche (mis: “jasa ERP manufaktur”) | Umum & volume tinggi (mis: “sepatu wanita”) |
Jenis Konten | Artikel mendalam, studi kasus, whitepaper | Blog ringan, listicle, tutorial |
Tujuan | Edukasi dan membangun otoritas | Awareness dan konversi cepat |
Bagi bisnis yang sedang mencari jasa SEO, penting untuk memilih partner yang memahami perbedaan ini dan bisa mengelola konten sesuai karakter target audiens.
Beda Jalur, Tapi Sama Tujuan
Strategi marketing B2B dan B2C memiliki perbedaan mendasar, mulai dari target audiens, gaya komunikasi, hingga saluran distribusi. Namun, prinsip Marketing Rule of Seven tetap menjadi fondasi penting dalam keduanya.
Baik untuk B2B yang memerlukan pengulangan bernilai dan edukatif, maupun untuk B2C yang mengandalkan pengulangan visual dan emosional—pengulangan yang konsisten adalah bahan bakar kepercayaan.
Jika Anda adalah pelaku bisnis atau bagian dari digital marketing agency, pastikan kampanye Anda dirancang untuk muncul berkali-kali di hadapan audiens, dengan pesan yang konsisten namun tetap relevan dan menarik.
Dan jika Anda ingin memperkuat kehadiran digital Anda secara berkelanjutan, memilih jasa SEO yang mengerti bagaimana mengoptimalkan pengulangan melalui search engine adalah langkah cerdas untuk menciptakan brand yang kuat dan tahan lama.