Last updated on April 13
Kalau kamu berkecimpung di dunia digital—baik sebagai pemilik bisnis online, content writer, atau marketer—kamu mungkin sudah mendengar istilah baru yang mulai ramai dibahas: SGE alias Search Generative Experience dari Google.
Nah, bagian “tidak perlu klik” inilah yang bikin praktisi SEO mulai mikir keras.
Singkatnya, ini adalah cara baru Google menyajikan hasil pencarian dengan bantuan AI. Jadi, kalau dulu kamu harus klik banyak link buat cari informasi, sekarang Google bisa langsung ngasih jawaban ringkas, padat, dan (katanya) akurat… langsung di halaman hasil pencarian.
Tapi… apa artinya ini buat dunia SEO? Apakah ini akhir dari era optimasi website? Atau malah peluang baru?
Yuk, kita bahas bareng-bareng.
Contents
Apa Itu SGE? (Dan Kenapa Semua Orang SEO Lagi Panik)
SGE adalah fitur baru Google yang pakai kecerdasan buatan untuk menjawab pertanyaan pengguna langsung di hasil pencarian.
Jadi misalnya kamu ketik “cara memilih laptop buat editing video”, Google bisa langsung tampilkan rangkuman lengkap dari berbagai sumber terpercaya… tanpa kamu harus klik ke website-website tersebut.
Nah, bagian “tidak perlu klik” inilah yang bikin praktisi SEO mulai mikir keras.
Cara Kerja SGE (Biar Gak Bingung)
SGE bukan cuma semacam featured snippet biasa. Ini AI-nya Google yang bekerja:
- Baca niat kamu ngetik apa (intent).
- Kumpulin info dari berbagai situs (yang relevan dan kredibel).
- Bikin ringkasan langsung.
- Kasih kamu info lengkap tanpa klik.
Tapi tenang, Google tetap menyebutkan sumber-sumber yang dipakai. Jadi website yang dipakai buat referensi tetap dapat “jatah tampil”.
Sisi Seramnya SGE Buat SEO
Beberapa hal yang perlu kamu waspadai dari kehadiran SGE:
1. Penurunan Klik (CTR)
Karena jawaban sudah muncul langsung, banyak pengguna yang nggak akan lanjut klik ke website. Kalau kamu mengandalkan blog untuk datengin trafik, siap-siap lihat grafiknya menurun pelan-pelan kalau nggak beradaptasi.
Bahkan, dalam beberapa akun klien yang dikelola oleh Dipstrategy, tim menemukan adanya penurunan CTR yang signifikan, meskipun jumlah impression terus meningkat. Ini menandakan bahwa audiens sudah mendapatkan jawabannya langsung dari halaman pencarian—dampak nyata dari SGE yang perlu segera direspon.
2. Kompetisi Referensi Makin Ketat
SGE tetap nunjukin link ke sumber. Tapi cuma beberapa. Artinya, kamu harus punya konten yang sangat berkualitas supaya bisa masuk ke list referensi SGE itu.
3. Konten Nggak Bisa Asal Panjang
Konten 2000 kata yang isinya muter-muter, clickbait, atau tipis alias “thin content” bisa-bisa di-skip sama AI Google. Kontenmu harus ringkas, menjawab pertanyaan, dan tetap dalam gaya yang bisa dinikmati pembaca manusia.
4. Keyword Doang Udah Nggak Cukup
Google sekarang lebih fokus ke makna dan konteks, bukan cuma keyword. Jadi jangan cuma mikirin ranking “baju batik murah”, tapi pikirkan juga pertanyaan seperti “baju batik yang cocok buat kantor”.
5. EEAT Semakin Penting
Google sekarang sangat peduli sama yang namanya Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness. Jadi penting banget nunjukin siapa penulis kontenmu, dari mana sumbernya, dan apa kamu beneran expert di bidang itu.
Apakah SEO Sudah Mati?
Enggak. SEO nggak mati, SEO berevolusi.
Yang harus kita lakukan sekarang adalah beradaptasi. Gimana caranya biar website kita jadi salah satu sumber yang dipercaya Google (dan AI-nya) untuk menjawab pertanyaan pengguna?
SEO sekarang nggak cuma tentang ngejar posisi 1, tapi tentang ngejar relevansi dan kredibilitas.
Cara Cerdas Adaptasi dengan SGE
Berikut strategi biar websitemu tetap dapat trafik, bahkan di era AI:
Rapiin Struktur Konten
Pakai heading yang jelas (H1, H2, dst.), tambahkan FAQ, dan buat navigasi konten yang mudah dibaca mesin (dan manusia).
Pakai Schema Markup
Ini semacam “bahasa khusus” biar Google lebih ngerti isi kontenmu. Bisa bantu banget buat tampil di hasil SGE.
Tulis Sesuai Intent
Pahami maksud di balik kata kunci yang diketik orang. Jangan cuma isi konten dengan keyword, tapi jawab pertanyaan mereka dengan jelas dan akurat.
Tampilkan Kredibilitas
Sertakan nama penulis, pengalaman, link sumber, dan kalau bisa testimoni atau studi kasus. Bikin kontenmu bisa dipercaya.
Bangun Otoritas
Dapatkan backlink dari website terpercaya, aktif di media sosial, dan perkuat reputasimu secara menyeluruh.
Sisi Positif dari SGE
Meski banyak yang khawatir, sebenarnya SGE bisa jadi kesempatan baru, lho:
- Brand kamu lebih dikenal, apalagi kalau sering jadi referensi SGE.
- Trafik non-targeted naik, karena AI bisa menghubungkan kontenmu dengan topik lain yang relevan.
- User lebih engage, karena kontenmu sudah dibuat lebih sesuai dengan apa yang mereka cari.
Biar Nggak Ketinggalan: Gunakan Bantuan SEO Agency
Kalau kamu merasa ribet ngurusin semua itu sendiri—tenang, kamu nggak harus berjuang sendirian.
Gunakan Jasa SEO dari tim profesional. Salah satu rekomendasi terbaik adalah Dipstrategy, SEO Agency yang udah berpengalaman ngelola proyek dari berbagai industri.
Mereka bisa bantu kamu:
- Audit teknikal dan struktur website
- Riset keyword berbasis intent
- Buat konten berkualitas tinggi (yang disukai AI dan manusia)
- Optimasi on-page dan off-page
- Pantau dan evaluasi performa SEO secara berkala
SGE Itu Tantangan Sekaligus Kesempatan
SGE adalah tanda bahwa dunia digital makin pintar. Tapi bukan berarti kamu nggak bisa bersaing.
Yang penting sekarang: beradaptasi. Bangun konten yang berkualitas, optimalkan dari sisi teknis, dan pastikan websitemu layak jadi referensi.
Dan kalau kamu butuh bantuan buat hadapi era baru ini, Jasa SEO dari SEO Agency seperti Dipstrategy bisa jadi senjata utama kamu.
Ingat: di dunia digital yang terus berubah, yang menang bukan yang paling besar… tapi yang paling cepat beradaptasi.
Kalau kamu suka artikel ini dan pengin tau lebih banyak soal strategi SEO kekinian, langsung aja ngobrol sama tim Dipstrategy. Siapa tahu mereka bisa bantu bikin trafik websitemu naik, bukan cuma rankingnya aja.