Last updated on February 16
Kini, pemasaran bukan lagi sekadar urusan B2C (Business-to-Consumer). Perusahaan B2B (Business-to-Business) juga harus mengadopsi strategi digital marketing untuk tetap kompetitif. Dengan semakin banyaknya keputusan pembelian yang bergantung pada informasi online, digital marketing menjadi elemen kunci dalam meningkatkan brand awareness, menjangkau pelanggan, dan meningkatkan penjualan. Berikut adalah beberapa fakta menarik yang mengungkap pentingnya digital marketing bagi bisnis B2B dan bagaimana perusahaan dapat memanfaatkannya dengan lebih efektif.
Contents
- 1 1. 87% Pembeli B2B Melakukan Riset Online Sebelum Membeli
- 2 2. 75% Pembeli B2B Terpengaruh oleh Media Sosial
- 3 3. Konten Edukasi Lebih Menarik Dibanding Iklan Langsung
- 4 4. Email Marketing Masih Menjadi Channel Paling Efektif
- 5 5. Keputusan Pembelian B2B Kini Lebih Lama & Kompleks
- 6 6. 60% Perusahaan B2B Belum Mengoptimalkan SEO
- 7 7. Live Webinar & Video Marketing Meningkatkan Engagement
- 8 8. B2B Buyers Lebih Percaya Review & Testimoni Online
1. 87% Pembeli B2B Melakukan Riset Online Sebelum Membeli
Menurut studi dari Google & Millward Brown Digital, 87% pembeli B2B melakukan riset online sebelum mengambil keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa calon pelanggan lebih suka mencari informasi sendiri sebelum berbicara dengan tim sales. Oleh karena itu, perusahaan B2B harus memastikan bahwa situs web mereka dioptimalkan dengan konten yang relevan dan informatif agar dapat muncul dalam pencarian Google.
Solusi:
- Optimalkan SEO dengan kata kunci yang relevan.
- Buat blog dan studi kasus untuk menjawab pertanyaan calon pelanggan.
- Gunakan strategi inbound marketing untuk menarik audiens secara organik.
2. 75% Pembeli B2B Terpengaruh oleh Media Sosial
Menurut LinkedIn B2B Institute, 75% pembeli B2B menggunakan media sosial sebagai sumber informasi sebelum mengambil keputusan. LinkedIn, Twitter, dan YouTube menjadi platform yang paling efektif untuk menyebarkan konten edukatif dan membangun kredibilitas.
Solusi:
- Aktif di LinkedIn dengan membagikan insight industri.
- Manfaatkan Twitter untuk berbagi berita dan tren terbaru.
- Gunakan YouTube untuk membuat video edukatif tentang produk atau layanan.
3. Konten Edukasi Lebih Menarik Dibanding Iklan Langsung
Berdasarkan laporan Demand Gen Report, 80% pembeli B2B lebih suka membaca artikel atau studi kasus daripada melihat iklan langsung. Ini menunjukkan bahwa content marketing lebih efektif dibandingkan dengan strategi pemasaran tradisional.
Solusi:
- Fokus pada pembuatan blog, whitepaper, dan e-book.
- Gunakan email marketing untuk mendistribusikan konten secara langsung kepada prospek.
- Buat webinar dan podcast untuk membahas topik yang relevan.
Baca Juga: “Perbedaan Antara Kampanye, Ad Set, dan Ads di Meta Business”
4. Email Marketing Masih Menjadi Channel Paling Efektif
Menurut HubSpot, 59% profesional B2B menyatakan bahwa email adalah kanal digital marketing paling efektif untuk menjangkau pelanggan. Email marketing memungkinkan komunikasi yang lebih personal dan terarah.
Solusi:
- Gunakan automation untuk mengirim email berdasarkan perilaku pelanggan.
- Segmentasikan audiens agar email lebih relevan.
- Optimalkan desain email agar menarik dan mobile-friendly.
5. Keputusan Pembelian B2B Kini Lebih Lama & Kompleks
Forrester Research menemukan bahwa proses pembelian dalam industri B2B semakin lama dan melibatkan lebih banyak pengambil keputusan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyediakan berbagai titik sentuh untuk membangun kepercayaan sebelum closing deal.
Solusi:
- Gunakan strategi account-based marketing (ABM) untuk pendekatan yang lebih personal.
- Berikan demo produk atau uji coba gratis.
- Gunakan testimonial dan studi kasus sebagai bukti keberhasilan.
6. 60% Perusahaan B2B Belum Mengoptimalkan SEO
Menurut data Ahrefs, hanya 40% perusahaan B2B yang memiliki strategi SEO yang baik. Padahal, SEO dapat membantu bisnis B2B menjangkau calon pelanggan yang mencari solusi di Google.
Solusi:
- Riset kata kunci yang sesuai dengan industri B2B.
- Optimalkan halaman web dengan meta tag, heading, dan internal linking.
- Buat konten berkualitas tinggi yang menjawab pertanyaan pelanggan.
7. Live Webinar & Video Marketing Meningkatkan Engagement
Menurut Content Marketing Institute, 73% pemasar B2B mengatakan bahwa webinar dan video edukatif adalah konten digital yang paling efektif. Hal ini menunjukkan bahwa konten visual memiliki daya tarik yang lebih tinggi.
Solusi:
- Selenggarakan webinar interaktif untuk berbagi wawasan.
- Buat video demonstrasi produk untuk meningkatkan pemahaman pelanggan.
- Gunakan platform seperti YouTube dan LinkedIn Live untuk menjangkau audiens lebih luas.
8. B2B Buyers Lebih Percaya Review & Testimoni Online
Gartner mencatat bahwa 92% pembeli B2B lebih percaya review dan testimoni online dibandingkan klaim langsung dari vendor. Hal ini menegaskan pentingnya social proof dalam strategi pemasaran B2B.
Solusi:
- Dorong pelanggan untuk memberikan testimoni di website dan media sosial.
- Gunakan review sebagai bagian dari strategi pemasaran konten.
- Manfaatkan platform review industri seperti G2 atau Clutch untuk membangun kredibilitas.
Digital marketing dalam industri B2B tidak lagi opsional, melainkan kebutuhan utama untuk tetap relevan dan bersaing di era digital. Dengan memahami fakta-fakta di atas, perusahaan B2B dapat mengoptimalkan strategi mereka untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, membangun kredibilitas, dan meningkatkan konversi.
Dengan menerapkan SEO, media sosial, email marketing, content marketing, dan strategi berbasis data, bisnis B2B dapat mempercepat pertumbuhan mereka di pasar digital. Saatnya beradaptasi dan mengambil langkah strategis dalam digital marketing untuk masa depan bisnis yang lebih sukses!
Sumber:
- Google & Millward Brown Digital
- LinkedIn B2B Institute
- Demand Gen Report
- HubSpot
- Forrester Research
- Ahrefs
- Content Marketing Institute
- Gartner