Jumlah Reach dan Impression yang Dibutuhkan untuk Awareness?

Last updated on August 4

Saat merencanakan kampanye digital marketing, salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah: Berapa banyak orang yang harus kita jangkau agar brand bisa dikenal luas? Tidak seperti kampanye berbasis performa yang menargetkan leads atau penjualan, kampanye brand awareness fokus pada visibilitas, ingatan, dan memastikan audiens mengenali merek kita.

Dalam artikel ini, kita akan membahas:

• Perbedaan reach dan impression
• Konsep effective frequency
• Benchmark industri untuk kampanye awareness
• Simulasi pada target pasar besar
• Berapa persen reach yang dianggap cukup untuk brand presence

Reach vs. Impression

Sebelum lebih jauh, mari kita pahami dua metrik utama:

• Reach = jumlah orang unik yang melihat iklan.
• Impression = total jumlah penayangan iklan (termasuk pengulangan).

👉 Contoh: Jika iklan menjangkau 1.000 orang, dan setiap orang melihatnya 3 kali, maka total impression = 3.000.

Keduanya penting, tapi dalam awareness, keseimbangan antara reach dan frequency adalah kunci.

Peran Frequency dalam Awareness

Riset media planning menunjukkan bahwa orang perlu melihat iklan setidaknya 3 kali agar mulai mengingat brand. Hal ini dikenal dengan “Rule of 3+”.

• Frequency rendah (<3): orang mudah lupa.
• Frequency optimal (3–5): cukup kuat untuk menciptakan ingatan.
• Frequency tinggi (>7): risiko kejenuhan iklan dan pemborosan budget.

Oleh karena itu, perhitungan impression biasanya menggunakan rumus:

Impression = Reach × Frequency

Benchmark Industri untuk Kampanye Awareness

Berdasarkan teori media planning dan studi lapangan:

• Kita tidak perlu menjangkau 100% target pasar untuk membangun brand presence.
• Praktik umum: menjangkau 30–50% audiens dengan frequency 3–5 kali.
• Untuk kampanye awal, bahkan 10–20% reach sudah cukup efektif, terutama untuk brand baru atau budget terbatas.

Referensi:

• Rule of 3+ diakui luas dalam teori periklanan (Wikipedia: Media Planning).
• Agile Brand Guide menyarankan kampanye efektif saat menjangkau sekitar 30% audiens mingguan dengan frekuensi konsisten.
• Studi LinkedIn menunjukkan bahwa menjangkau hingga 50% audiens dalam segmen tertentu memberikan dampak awareness yang kuat.

Contoh: Target Pasar Besar (100 Juta Orang)

Mari kita simulasikan untuk target pasar 100 juta orang.

Skenario 1: Menjangkau 100% Pasar (tidak realistis untuk kebanyakan brand)

• Reach: 100 juta orang
• Frequency: 3x
• Impression: 300 juta

Hasilnya maksimal, tapi sangat mahal.

Skenario 2: Kampanye Awareness yang Realistis

• Reach: 20 juta orang (20% target)
• Frequency: 4x
• Impression: 80 juta

Strategi ini lebih realistis untuk membangun brand presence awal.

Skenario 3: Kampanye Nasional yang Agresif

• Reach: 50 juta orang (50% target)
• Frequency: 5x
• Impression: 250 juta

Biasanya dilakukan oleh brand besar seperti FMCG atau telco untuk cepat mendominasi pasar.

Berapa Persen Reach yang Ideal untuk Brand Presence?

Untuk membangun brand presence:

• Minimal: 5–10% target market → cocok untuk awareness tahap awal.
• Cukup sehat: 10–20% reach → mulai terasa kehadiran brand.
• Kuat: 30–50% reach → brand dianggap pemain serius di pasar.

Dengan frequency 3–5x, angka ini biasanya menghasilkan 150–250 GRP (Gross Rating Points), benchmark yang umum untuk awareness yang efektif.

Mengatur Frequency di Meta Ads

Jika menjalankan iklan di platform Meta (Facebook & Instagram):

• Gunakan objective Reach untuk memaksimalkan jumlah orang unik.
• Atur frequency cap (misalnya: 1 impression setiap 2 hari) agar audiens tidak overexposed.
• Pantau metrik Frequency di Ads Manager. Idealnya rata-rata 3–4x exposure per orang dalam satu periode campaign.

Dengan cara ini, budget lebih efisien dan audiens tetap mendapatkan eksposur yang cukup.

Baca Juga: "10 Cara Bangun Brand Awareness dari Nol Pake Strategy Konten"

Kesimpulan

1. Tidak perlu menjangkau 100% pasar untuk brand presence. 10–20% sudah bisa jadi fondasi.
2. Frequency sama pentingnya dengan reach. Targetkan 3–5 kali tayangan per orang.
3. Impression = reach × frequency. Fokus pada keseimbangan, bukan sekadar angka besar.
4. Benchmark industri: 150–250 GRP untuk awareness yang efektif.
5. Di Meta Ads, gunakan Reach objective + frequency cap untuk kontrol.

Membangun brand presence adalah strategi jangka panjang. Tidak perlu langsung menargetkan seluruh pasar. Mulailah dengan porsi realistis (10–20%), kelola frequency dengan bijak, lalu scale up seiring pertumbuhan brand dan budget.

Dengan kombinasi reach, impression, dan frequency yang tepat, brand bisa membangun awareness yang kuat tanpa menguras anggaran—dan siap masuk ke tahap berikutnya: consideration dan conversion.