Konten Gratis Tapi Powerful? Ini Jurus UGC

Last updated on May 14

Di era di mana konsumen makin cerdas dan skeptis terhadap iklan, konten dari pengguna alias User Generated Content (UGC) justru menjadi senjata ampuh bagi brand untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan penjualan. Bahkan, banyak brand besar mulai meninggalkan pendekatan konvensional dan fokus mendorong pelanggan mereka untuk jadi bagian dari strategi pemasaran.

Kalau kamu pelaku bisnis, khususnya di industri digital marketing Jakarta, artikel ini wajib kamu baca sampai habis!


Apa Itu UGC?

UGC (User Generated Content) adalah semua bentuk konten—bisa berupa foto, video, ulasan, testimoni, atau postingan media sosial—yang dibuat oleh pengguna produk atau layanan, bukan oleh tim marketing internal brand.

Contohnya:

  • Review produk di TikTok
  • Testimoni pelanggan di Instagram Story
  • Unboxing video di YouTube
  • Foto pelanggan memakai produk dan men-tag akun brand

Yang menarik, UGC itu gratis, autentik, dan justru lebih dipercaya ketimbang iklan mahal yang dibuat agensi.


Kenapa UGC Semakin Penting di Tahun 2025?

Tren konten di sosial media saat ini menunjukkan satu hal yang jelas: audiens lebih percaya orang biasa daripada brand itu sendiri. Studi dari Nielsen menyebutkan bahwa 92% konsumen lebih mempercayai rekomendasi dari sesama konsumen ketimbang iklan brand.

Di tengah derasnya konten yang dibuat secara profesional, justru konten yang tampak “seadanya” namun jujur dan relate, lebih menarik perhatian.

Beberapa alasan kenapa UGC semakin krusial:

  • Konsumen lebih percaya “real people” daripada selebgram yang terlalu polished
  • Algoritma sosial media menyukai engagement asli dari user
  • Biaya konten marketing makin tinggi, UGC jadi solusi efisien

Manfaat UGC untuk Bisnis Kamu

Berikut ini beberapa manfaat utama dari mengintegrasikan UGC ke strategi konten:

1. Meningkatkan Kepercayaan (Trust)

UGC menciptakan rasa keaslian. Saat orang melihat pengguna asli membagikan pengalaman positif, trust pun tumbuh secara alami.

2. Mendorong Penjualan

Menurut Stackla, 79% orang mengatakan UGC sangat memengaruhi keputusan mereka saat berbelanja online. Dengan kata lain, UGC = social proof = konversi lebih tinggi.

3. Efisiensi Biaya Konten

Alih-alih menghabiskan dana besar untuk produksi konten, kamu bisa memanfaatkan konten dari pelanggan secara organik. Tinggal minta izin, lalu repost!

4. Meningkatkan Engagement Sosial Media

Konten buatan pengguna biasanya lebih relatable dan mengundang interaksi. Bahkan, bisa viral tanpa diduga.


Studi Kasus Brand yang Berhasil dengan UGC

Beberapa brand besar sudah membuktikan efektivitas UGC:

GoPro

GoPro mendorong pengguna mereka untuk membagikan video petualangan dengan tagar #GoPro. Hasilnya? Ribuan konten keren setiap bulan, yang otomatis jadi promosi gratis.

Scarlett Whitening

Brand lokal ini aktif me-repost review dan unboxing dari pelanggannya. Mereka juga mengandalkan micro-influencer yang hasil kontennya tampak lebih natural.

Erigo

Erigo sukses memanfaatkan foto-foto pengguna yang memakai produk mereka saat traveling, lalu disusun dalam konten carousel di Instagram. Sederhana, tapi efektif membangun kredibilitas.


Cara Mengaktifkan Strategi UGC untuk Brand Kamu

Kamu gak perlu brand besar untuk memanfaatkan UGC. Berikut beberapa langkah konkret yang bisa kamu lakukan:

1. Buat Campaign Tagar

Gunakan tagar unik untuk brand kamu, lalu dorong audiens ikut share konten menggunakan tagar tersebut. Contoh: #RasaKopiKita, #StyleWithErigo

2. Bikin Kontes atau Challenge

Tawarkan insentif (hadiah, voucher, repost di akun resmi) bagi user yang membuat konten terbaik. Teknik ini terbukti bisa meningkatkan partisipasi secara signifikan.

3. Repost Konten Pelanggan

Tunjukkan bahwa kamu menghargai pelanggan dengan memposting ulang konten mereka. Selain memperkuat hubungan, juga menciptakan social proof di akun brand kamu.

4. Bangun Komunitas

Buat grup di WhatsApp, Telegram, atau Discord khusus pelanggan. Dari komunitas inilah kamu bisa mendapatkan konten organik sekaligus feedback jujur.

Tertarik membuat strategi UGC yang terintegrasi dengan digital marketing? Jika kamu pelaku bisnis di Jakarta, saatnya berkolaborasi dengan tim ahli di bidang digital marketing Jakarta untuk memaksimalkan potensi konten dari pengguna.


Tools Pendukung untuk Mengelola UGC

Agar strategi UGC kamu lebih maksimal, manfaatkan beberapa tools berikut:

  • Taggbox: Mengumpulkan dan mengkurasi konten dari media sosial ke website kamu
  • Canva + CapCut: Untuk menyunting ulang konten UGC menjadi lebih estetis
  • Google Alerts atau Mention: Untuk memantau siapa saja yang menyebut brand kamu secara organik
  • SociaBuzz: Untuk kolaborasi dengan kreator lokal yang fokus pada UGC

Digital Marketing Jakarta: Waktunya Geser Fokus ke UGC

Di tengah persaingan ketat dunia digital marketing Jakarta, agensi dan brand harus mencari cara lebih efisien dan relevan untuk menarik audiens. UGC bisa jadi pembeda utama—lebih hemat, lebih autentik, dan lebih dipercaya.

Banyak agensi digital marketing di Jakarta yang mulai memasukkan strategi UGC sebagai pilar utama dalam campaign mereka. Karena selain scalable, UGC juga membuat konten terasa lebih dekat dengan audiens lokal.


Penutup: Saatnya Manfaatkan Kekuatan Netizen

UGC bukan sekadar tren sesaat. Ini adalah cara baru membangun brand yang lebih autentik dan berdaya. Bahkan, bisa dibilang UGC adalah bentuk pemasaran dari konsumen, oleh konsumen, untuk konsumen.

Kalau kamu belum mulai melibatkan pelanggan dalam strategi kontenmu, sekarang waktu yang tepat. Jangan tunggu sampai brand kompetitor kamu viral duluan karena konten buatan netizen!

 

Recent Post

Jihan Mutia Written by:

Social Media Lead di DiPStrategy. Tukang bikin konten viral (atau minimal rame), jago baca algoritma, dan selalu update tren sebelum tren itu jadi tren. Hidup di antara insight, engagement, dan kopi dingin yang kelamaan diminum.