Last updated on December 7
Ketika klien melontarkan pertanyaan: “Kira-kira kapan proposalnya bisa selesai?” Umumnya kita akan menjawab: “Sekitar dua minggu”. Kebetulan atau tidak, sesungguhnya waktu ideal yang diperlukan untuk membuat sebuah Proposal Digital yang baik ternyata memang dalam rentang dua pekan atau 10 hari kerja.
Mengapa harus 10 hari kerja dan apa saja yang harus kita lakukan selama rentang waktu tersebut?
Hari ke-1 – 2: Internal Brief
Dalam 2 hari pertama yang harus dilakukan adalah ngobrol. Ya, kita harus banyak ngobrol sebagai proses internal brief, karena dari obrolan itulah akan muncul ide-ide yang akan menjadi akar konsep proposal. Banyak hal yang perlu dibahas, yang paling utama adalah mengenal dan mempelajari siapakah klien kita. Selain ngobrol, di 2 hari pertama juga dilakukan riset untuk mengetahui apa dan siapa yang dihadapi, mengidentifikasi competitor, mencari beragam campaign sebagai bahan referensi dan terakhir, menentukan deadline.
Hari ke-3 – 4: Brainstorming #1
Hasil obrolan dasar di 2 hari pertama yang sudah terkumpul, mulai didiskusikan lagi untuk menghasilkan konsep awal. Yang harus mulai dipikirkan adalah tentang key message, activation idea, choosen asset, external element, dan draft roll out. Selain itu, deck structure pun mulai disusun untuk mendapatkan pola presentasi yang tepat.
Hari ke-5 – 7: Brainstorming #2
Di fase ini, mulai disusun strategi serta tools yang akan digunakan. Mulai dari menyusun KPI, asset and media activation, serta mengatur campaign flow. Divisi design pun juga sudah mulai merancang visual yang atraktif dan representatif. Design ini menjadi penting karena akan menentukan first impression bagi audience.
Deck details juga harus diperhatikan, seperti detail activation, detail asset, detail media, dan detail roll out adalah hal-hal yang harus diteliti dalam pembuatan design. Dan yang tidak kalah penting, cost. Di fase ini sudah mulai dihitung berapa jumlah cost yang diperlukan.
Baca juga: Agile Waterfall Hybrid
Hari ke-8: Final Deck
Ini adalah tahap finalisasi dari semua yang sudah dirancang. Finishing touch, check and re-check untuk memastikan bahwa semua sudah tepat. Beberapa elemen yang dievaluasi antara lain; check cost untuk memastikan bahwa semua perhitungan tidak ada yang salah dan tepat, check key message untuk memastikan bahwa semua pesan yang akan kita sampaikan sudah pas, tidak berlebihan dan tidak ada yang kurang, dan terakhir adalah Check D.I.P.S value, Different (Berbeda), Interesting (Menarik), Practical (Praktis), Solutive (Solusi).
Hari ke-9: Revision & Additional Element
Revisi itu penting, karena revisi akan menyempurnakan kekurangan. Seorang musisi hampir tidak pernah menyelesaikan komposisi musiknya hanya dalam waktu sehari (meskipun sebenarnya dia bisa). Pasti ada proses evaluasi dari apa yang ia hasilkan kemarin untuk ditambahkan materinya atau bahkan dikurangi. Hingga menjadi sebuah komposisi musik yang siap diperdengarkan akan membutuhkan waktu berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan ada yang sampai berbulan-bulan. Karena otak manusia berkembang setiap harinya, apa yang menurut kita cukup hari ini, mungkin akan terasa kurang esok harinya. Maka dari itu, revisi akan membuat sebuah karya atau pekerjaan kita menjadi sempurna.
Hari ke-10: Presentation
Jika semua tahapan di atas sudah dilalui, maka sekarang saatnya presentasi!
Intinya diperlukan persiapan yang matang untuk membuat sebuah proposal yang sempurna. Ini bukan semata perkara membuat sebuah bahan presentasi yang menarik dilihat. Presentation deck adalah hasil integrasi dari beberapa aspek, data, ide, cost, konsep, dan lain-lain. Waktu dua pekan ini adalah timeframe yang mencakup seluruh proses pembuatan proposal yang baik, tidak hanya dari segi desain, namun sebuah proposal yang berisikan seluruh aspek, konsep dan latar belakang yang kuat.